Pada tembok bisu nan pekat
sepekat langit hatinya
menjerang muram
Mengingat dahulu kala betapa
belingsatannya ia bermain
dengan dadu Tuhan
Sembari sorot mata menerawang jauh
dan satu tepukkan di bahu begitu
mengagetkan dan buyarkan
Lamunan panjang perihal
jejak-jejak langkah
dan Kisah Kelam
***
Hera Veronica Sulistiyanto
Jakarta 27/7/2021
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!