Ibarat Burung Daksa Terkurung
Ibarat burung daksa terkurung
menerima kenyataan hidup
yang sangat ironis
Hari ke hari ia menjelma pembunuh
yang tikam ribuan mimpi-mimpi
miliknya sendiri yang pernah
Ia gantungkan di langit tinggi
di pucuk-pucuk harapan
di bias mentari ingin
Namun harapan tinggalah harapan
tak selaras dengan kenyataan
maka ia mengeluarkanya
Dengan cara paksa dari kepala
hingga lenyap tak bersisa
buat enggan menatap
Mentari esok hari kembali ceria
menyembul dari sela-sela
ketiak pagi nan bening
Patriarki mencipta jeruji besi
hingga tak kuasa berlari
sejauh yang diingini
Patriarki membuat terkurung
menjadikan tak ubahnya
seorang tawanan abadi
Patriarki mematikan hasrat yang
semula bergelora dalam jiwa
hingga mendadak lenyap
Dalam sangkar-sangkar emas laksana
manekin yang acapkali dipajang di
etalase kehidupan terpampang
***
Hera Veronica Sulistiyanto
Jakarta 27/7/2021