Satu Siung Bawang, Sebilah Pisau dan Seiris Kenangan.
Teronggok satu siung bawang merah
serta sebilah pisau di ujung meja
dengan jarak tak seberapa
Sedianya pisau lempeng pipih
dibagian bawah lagi tajam
selepas diasah hendak
Digunakan mengupas bawang merah
mengelet kulit ari dan leluasa
menelanjanginya hingga
Selaput kulit nan tipis teramat bersih
kemudian perlahan-lahan mulai
mengiris tipis-tipis kendati
Wajah serasa mulai meringis dan
mata panas, pedih serta berair
menahan isak tangisan
Agar tak ikut merangsek keluar
menjelma hujan air mata
membentuk telaga
Seperti halnya segala kenangan
tentangmu hadir membayang
di pelupuk mataku serasa
Turut pula mengiris-iris hatiku
amat perih di rongga dada
di antara sayatan luka
Lagi-lagi kuusap kedua netraku
dengan punggung lengan dan
berdalih bahwasannya
Aku menangis lantaran bawang merah
***
Hera Veronica Sulistiyanto
Jakarta 03/07/2021