Mohon tunggu...
Hera Veronica Suherman
Hera Veronica Suherman Mohon Tunggu... Pengamen Jalanan

Suka Musik Cadas | Suka Kopi seduh renceng | Suka pakai Sandal Jepit | Suka warna Hitam

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Bantaran Kali

18 November 2020   22:27 Diperbarui: 18 November 2020   22:40 134
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bantaran Kali

Menguar aroma kali tercium amis
berwarna keruh ditutupi sampah
mengambang di permukaan

Bergerak bebas seiring
pergerakkan air mendorong
menghanyutkan hingga ke muara

Atau malah tersangkut
di celah-celah bebatuan
teronggok dan dihinggapi lalat

Terpampang nyata carut marut
pada aliran air terkontaminasi
limbah rumah tangga

Lambat laun mencipta
pendangkalan kali akibat
rendahnya kesadaran diri

Menjaga kali agar senantiasa
tetap bersih, jernih
tak keruh lagi berbau

Bukan malah sebaliknya
berbuntal-buntal sampah
terjun bebas dilarung di kali

Bukan malah membiarkan kali
disesaki sampah tak semestinya
dibuang dan dihanyutkan disana

Membuat rupa kali sungguh
tak sedap dipandang mata
serasa miris seraya mengelus dada

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun