Bendera Kuning, Betrayer, dan Sekerat Kenangan
"Bendera kuning dengan jenazah
ikut menangis bersama
bunga kamboja tanah kuburan
ingatkan aku pada azab-Nya"
Penggalan lirik milik Betrayer
masih kuingat dengan baik
lagu yang kerap kau nyanyikan
seraya lincah jemari menggenjreng
diatas senar gitar kopongmu
Dan masih kuingat juga tatkala
gitar kesayanganmu di hantam
dengan kerasnya ke tembok
hingga hancur berkeping-keping
seketika itu juga kulihat kilatan
Bara dendam menyala
tersulut angkara murka
sejak saat itu kau menjadi
seorang yang gemar mendobrak
segala aturan yang membelenggu
Kini kau telah pergi untuk selamanya
dalam pelukkan damai di pangkuan Illahi
meski Bumi memeluk erat Jasadmu
namun kau selalu tetap hidup di dalam hatiku bersama dengan kenangannya
Tidurlah yang lelap di pembaringanmu
yang terakhir aku akan selalu
menyambangi tempat peristirahatanmu
menguntai selaksa do'a-do'a suci
seraya menaburkan sekeranjang sekar
Di atas pusaramu bertilam rumput nan hijau
berpayung rimbun bunga Kamboja
lelaplah dalam tidur panjangmu
dalam rengkuhan damai semesta
semoga Allah Azza Wa Jalla melapangkan
Alam Kuburmu...
* ) Papa, Mama, Kakang, Teteh
   Semua Sayang Dede
***
Hera Veronica
Jakarta | 23 September 2020 | 14:00