Mohon tunggu...
Heppy Dwi K
Heppy Dwi K Mohon Tunggu... Mahasiswa - UIN MALANG

hobi saya adalah menyanyi, mungkin sebentar lagi akan bertambah sm menulis

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Law of Learning: Exercise dalam Pembelajaran Berdampak ke Hasil Belajar

29 September 2022   21:46 Diperbarui: 29 September 2022   21:47 633
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

source: naikpangkat.com 


Kita semua tahu bahwa mulai dari kecil, kita semua tidak bisa lepas dari yang namanya belajar. Mulai dari bayi yang mulai belajar mengoceh seperti cooing dan bubbling, kemudian belajar merangkak sehingga akhirnya bisa jalan, ketika beranjak besar juga sudah mulai belajar membaca, menulis, menghitung, dan sebagainya.

Berbicara mengenai belajar, definisinya sendiri merupakan proses internal yang dilakukan setiap individu untuk merasakan perubahan tingkah laku, baik dalam bentuk pengetahuan, keterampilan, sikap dan nilai positif sebagai suatu pengalaman dari berbagai materi yang telah dipelajar. Definisi belajar juga diartikan sebagai semua kegiatan yang dilakukan oleh setiap individu sehingga nantinya akan menghasilkan perubahan baik dalam tingkah laku maupun kepandaian dalam melakukan kegiatan atau menambah pengalaman di dalam hidupnya.

Berbeda halnya dengan definisi secara umum, jika dalam ilmu psikologi, belajar didefinisikan sebagai cara yang paling dasar dari perkembangan hidup manusia, sehingga dengan adanya kegiatan belajar, suatu individu akan mengalami perubahan tingkah laku ke yang lebih baik dari yang sebelumnya. Sebenarnya, belajar sendiri bukan hanya sekedar pengalaman, namun juga mampu membentuk bagaimana kecakapan, ketangkasan, habit, attitude, minat, bakat, dan penyesuaian diri. Dari sini bisa disimpulkan  bahwasanya belajar sangat berdampak ke dalam sikap pengetahuan, kemudian nantinya juga akan merembet ke pengalaman yang juga berpengaruh dalam perubahan sikap.

Menurut Sadirman (2011) dalam bukunya yang berjudul  "Anak dan Perkembangannya" yang dikutip oleh Dr. Ahdar Djamaluddin ini menjelaskan bahwa terdapat 3 tujuan belajar diantaranya adalah pertama, untuk mendapat pengetahuan; kedua, menanamkan konsep dan keterampilan; dan ketiga, mampu dalam pembentukan sikap. Dalam pembelajaran, tentu memilki karakteristiknya sendiri, diantaranya adalah a) terjadi perubahan tingkah laku (baik dalam kognitif, afektif, psikomotor) yang bisa diamati ataupun yang tidak bisa diamati secara live; b) dilihat dari ada atau tidaknya perubahan tingkah laku dalam belajar; c) Proses belajar dapat terjadi dalam interaksi sosial di suatu lingkungan masyarakat yang mana tingkah laku seseorang dapat berubah karena pengaruh dari lingkungan. 

Beralih topik ke teori belajar, kita semua tahu bahwa teori belajar terbagi menjadi beberapa, salah satunya yakni teori belajar fungsionalistik. Dalam teori fungsionalistik ini lebih berfokus pada proses antara stimulus dan respon sehingga disini akan menimbulkan konektivitas antara satu dengan yang lainnya. Contoh yang paling simple dalam meng-imagine antara stimulus dan respon ini adalah guru lebih banyak memberikan contoh berupa instruksi selama mengajar, kemudian peserta didik mampu menangkap penjelasan materi serta mampu memberikan kesimpulan apa yang telah dijelaskan oleh guru tersebut. . Maka, dari contoh ini yang dinamai stimulus adalah guru memberikan instruksi selama mengajar, sedangkan respon adalah peserta didik yang mampu menangkap penjelasan materi dari guru.

Dalam teori ini juga menjelaskan mengenai betapa pentingnya latihan atau penguatan dalam pembelajaran.  Seperti yang dikemukakan oleh J.J. Hasibun dan Moedjiono (2009) yang dikutip oleh Henny dkk dalam jurnalnya bahwa penguatan merupakan tingkah laku guru dalam merespons secara positif suatu tingkah laku tertentu siswa yang memungkinkan tingkah laku tersebut timbul kembali. Kemudian menurut Moh Uzer Usman (2008) berpendapat bahwa penguatan adalah segala bentuk respon, apakah bersifat verbal ataupun non verbal, yang merupakan modifikasi tingkah laku guru terhadap tingkah laku siswa, yang bertujuan untuk memberikan informasi atau feedback bagi siswa atas perbuatannya sebagai suatu tindak dorongan ataupun koreksi.

Latihan atau penguatan dalam pembelajaran tentu sangat penting dan berdampak ke hasil belajar, seperti yang dikemukakan oleh Hasibuan (2008) yang dikutip oleh Memi Agustina dkk dalam Jurnalnya "Keterampilan Guru Memberi Penguatan Dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia Kelas X IPA di SMA Negeri 1 Kota Bengkulu" ini bahwa belajar karena penguatan merupakan penghargaan yang dapat menimbulkan dorongan dan semangat dalam belajar, sehingga nantinya dapat berpengaruh ke dalam hasil belajar siswa. Kemudian, terdapat pendapat lain menurut Asril (2010) bahwa  padanya penguatan dalam ini memiliki peran yang sangat penting guna meningkatkan proses dan hasil pembelajaran yang lebih memiliki makna dan bermutu. Pujian dan respons positif yang diberikan oleh guru kepada peserta didik yang telah menemukan prestasi, baik dalam bidang akademik maupun non akademik, nantinya anak akan merasakan dampaknya bahwa perbuatannya dihargai sehingga nantinya anak akan mampu menjadi motivator untuk terus berusaha menunjukkan prestasi terbaiknya.  

REFERENSI

Dr. Djamaluddin, A,. Dr. Wardana, M.Pd. (2019). Belajar dan Pembelajaran: 4 Pilar Peningkatan Kompetensi Pedagogi. Sulawesi Selatan: CV. Kaaffah Learning Center.

Agustina, M,. Yulistio, D. Utomo, P. (2020). Keterampilan Guru Memberi Penguatan Dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia Kelas X IPA di SMA Negeri 1 Kota Bengkulu. Jurnal Ilmiah KORPUS, 4(1), 46-53.

Vandriyanti, H,. dkk. (2013). Pengaruh Pemberian Penguatan Oleh Guru Terhadap Hasil Belajar PKN Siswa Kelas VIII SMPN 1 JATI AGUNG. Jurnal Kultur Demokrasi , 2(4).



Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun