Mohon tunggu...
Heppy Haloho
Heppy Haloho Mohon Tunggu... Dosen - Belajar, membaca dan menulis (puisi)

Komunikasi, pendidikan, dan Budaya

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Di Jalan Via Dolorosa, Ia Berdoa

27 November 2020   20:05 Diperbarui: 27 November 2020   20:11 71
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Ya Allah, Engkau Rahim lah
Di jalan via dolorosa, kerikil cadas menggelitik kakiMu
Robek dan tercurahlah darah seperti anggur
Sedang budakmu manusia lacur lagi dena,
Engkau gendong sayang dipunggung AgungMu
Tiga kali Engkau terjatuh lagi tersungkur
Tertimpa kaki penikam durjana
yang cuai lagi telanjang karena dosa..

Ya Allah, korban taruhan umatMu Engkaulah
Sedang manusia tegar tengkuk lagi sesat bukan main
Di atas meja judi mereka menyebut namaMu
Dalam pelukan perempuan sundal, mereka bersyukur kepadaMu
Dengan tangan berlumur darah, mereka berdoa padaMu
Tetapi Engkau ya Yang Maha Kudus,
pergi merangkak melalui bukit tengkorak itu
meyerahkan tubuhMu di altar pembantaian

Ya Allah,Cinta ialah Engkau
Dari atas gunung-gunungMu samudra kasih meluap.
Oleh cambuk peluhMu menjelma menjadi bintik-bintik darah,
membanjiri rumah para perampok, pembunuh, pengkhianat,
penjinah, pendusta lagi pemberontak
Sekiranya tak Engkau lapangkan dadaMu, ya Domba Kudus
Terbakar dan tinggal kertak lah manusia culas ini..

Ya Allah, Engkau sempurnalah
sedang hambaMu manusia cacat lagi cela
Bekerja mereka siang malam begitu susahnya
menutupi tubuh telanjang penuh borok itu
Tiada henti mereka memahkotai diri
dengan kilau emas permata, mereka menyebut dirinya raja
Sedang Engkau Raja, kenakan duri di kepala
paku di tangan, kaki dan juga dadaMu

Ya Allah, Engkaulah kasih dan belas
Yang bertarung dengan sengat maut
Engkau bunga putih, dipetik dan tertabur di kubur para pendosa
Di jalan sengsaraMu mereka semua meludah
Menertawakan dagingmu yang terbelah berdarah
Koyaklah jubahMu diterkam mereka dengan serakah
Tetapi Engkau tiada menyerah, ya Allah
Pada  Sang cinta engkau mengabdi..

Ya Allah, sumber anugerah
Manusia papa dan lemah milikMu jua
Mereka dikelilingi musuh dan bencana
Tiadalah apa yang mereka bisa
Hanyalah Engkau domba kurban tiada bercacat
Yang di gantung di kayu penuh nista
Dalam doa penuh cinta Engkau limpahkan ampun,
bagi mereka yang berteriak murka, salibkan Dia, Salibkan Dia.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun