Suasana malam mulai menyelimuti kota kecil terpencil di pinggiran hutan. Di Jalan Kematian, sebuah jalan setapak yang terkenal dengan legenda mengerikan, berdiri sebuah rumah tua yang ditinggalkan selama puluhan tahun. Beberapa orang berani mencoba mendekati rumah itu, tetapi sebagian besar hanya merasakan kehadiran kegelapan yang menyeramkan.
Dikisahkan, rumah itu dulunya adalah tempat tinggal keluarga Morgan, yang menghilang secara misterius pada malam yang gelap dan berangin seperti ini. Beberapa penduduk setempat berani berspekulasi bahwa rumah itu terkutuk, dipenuhi oleh roh-roh keluarga Morgan yang tidak pernah menemukan damai setelah kematian mereka.
Suatu malam, sekelompok teman muda yang doyan petualangan, terdiri dari Alex, Lisa, dan Eric, memutuskan untuk menguji keberanian mereka dan memasuki rumah yang angker itu. Mereka membawa lilin, senter, dan peralatan lain untuk mendokumentasikan petualangan mereka.
Saat melangkahkan kaki ke dalam rumah, suasana menjadi semakin gelap dan angker. Dinding kayu yang sudah lapuk mengeluarkan suara-sera aneh, seolah rumah itu memiliki kehidupan sendiri. Mereka melangkah ke ruang tamu yang terabaikan, di mana gambar keluarga Morgan yang hancur berderet di dinding.
Ketika mereka mencapai lantai atas, mereka merasakan suhu turun secara drastis. Tiba-tiba, pintu kamar salah satu anak Morgan terbuka dengan sendirinya. Mereka masuk dengan hati-hati dan menemukan mainan anak yang rusak berserakan di lantai. Tanpa alasan yang jelas, pintu kamar tersebut tertutup secara tiba-tiba.
Dengan langkah ragu, mereka membuka pintu itu kembali dan menemukan sebuah bayangan gelap yang berdiri di ujung kamar. Suara langkah kaki ringan terdengar di koridor, meskipun tidak ada yang terlihat. Mereka segera menyadari bahwa mereka tidak sendirian di dalam rumah itu.
Keadaan semakin menegangkan ketika lampu-lampu di dalam rumah mulai berkedip-kedip, dan suara-suara aneh menggema dari dalam dinding. Alex, Lisa, dan Eric mencoba untuk keluar, tetapi pintu-pintu dan jendela-jendela rumah terkunci dengan sendirinya. Mereka terjebak di dalam rumah itu, dihantui oleh kehadiran yang tidak terlihat.
Dalam kegelapan yang menyelimuti mereka, mereka mendengar suara bisikan dan jeritan lemah. Dari bayangan, muncul sosok-sosok pucat yang mengambang di udara. Mereka menyadari bahwa mereka telah membangunkan roh-roh keluarga Morgan yang kesepian dan marah.
Hening sesaat sebelum suasana kembali mencekam. Bayangan-bayangan itu mendekat, dan wajah-wajah pucat menghantu memandang mereka dengan tatapan tajam. Dalam sekejap, ruangan itu dipenuhi dengan suara jeritan yang meresap ke tulang, dan semua cahaya padam.
Keesokan paginya, penduduk setempat menemukan rumah itu kosong, tak ada jejak dari ketiga teman yang telah terperangkap di dalamnya. Hingga kini, cerita Jalan Kematian dan rumah terkutuk itu menjadi legenda menakutkan di kota kecil itu, dan tak seorang pun berani mendekati rumah itu setelah matahari terbenam.
