Mohon tunggu...
Marhento Wintolo
Marhento Wintolo Mohon Tunggu... Dosen - Praktisi Ayur Hyipnoterapi dan Ananda Divya Ausadh
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Praktisi Ayur Hypnotherapy dan Neo Zen Reiki. Menulis adalah upaya untuk mengingatkan diri sendiri. Bila ada yang merasakan manfaatnya, itupun karena dirinya sendiri.....

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Berkah Istimewa

25 Oktober 2021   07:51 Diperbarui: 25 Oktober 2021   08:11 69
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Berkah khusus

Berkah khusus adalah pemberian-Nya yang paling berharga. IKita sering abai atau tidak sadar bahwa bila kita bisa menghargai atau memberikan apresia pada keyakinan atau kepercayaan lain, kita anggap biasa. Sadar atau tidak bila kita diberikan keluasan pandangan sesungguhnya kita merasakan kebahagiaan. Kita bisa senantiasa bersyukur dan tidak memiliki kecemburuan atau merendahkan keyakinan atau kepercayaan lain. Inilah yang paling mulia karena Ilahi bersifat suci da mulia adanya. Sifat suci juga tidak membedakan-bedakan. Suci merupakan sifat yang tidak bernoda da tidak dapat ternodai. Suci tidak tersentuh dan bersifat abadi. Dialah Sang Atma yang meliputi alam semesta. Dialah sang saksi kehidupan serta semua kejadian di alam ini.

Berkah Ilahi bisa dialami oleh siapa saja. Bukan monopoli para avatar, para suci, dan utusanNya. Ini yang sering kita lupakan sehingga kita lupa mengembangkan Kemanusiaan daam diri kita. Kita berupaya, maka berkah Ilahi pun turun. So, yang kita lakukan adalah semata membersihkan wadah yang sudah karatan.

Bagaimana ciri-Nya

Ciri seseorang yang diberikan berkah Ilahi adalah mereka yang bisa memuja Tuhan yang berwujud dan tanpa wujud. Dari salah satu pesan dari seorang utusan yang saya muliakan: Milhat wajah Tuhan di Barat dan di Timur serta di mana-mana. Dengan kesadaran akan keberadaan Dia di mana-mana. Kita sering menentukan bahwa Tuhan adalah yang abstrak dan juga bisa mengambil wujud dengan berbagai bentuk. Sesungguhnya, tanpa sadar kita mengatur bentuk Tuhan. Kepicikan dan ego kita yang kerdil sehingga membatasi KeesaanNya. Adalah kemahakuasaan Nya untuk mengambil wujud sesuai dengan kuasa Suci-Nya.

Mengapa kita begitu takut bila Dia bisa mewujud? Karena kita takut ditegur oleh Tuhan yang mengambil wujud dalam rangka untuk mengingatkan kita sehingga kita bisa kembali kepada Nya.

Kita lebih memilih Tuhan tidak berwujud. Karena kita bisa merasa sudah menyembah-Nya. Kita bisa merusak alam demi untuk memenuhi kenyamanan indrawi. Demi mengumbar nafsu indra kita. Bila kita bisa mengakui bahwa Dia juga mewujud pada pohon, apakah kita memiliki keberanian untuk berbuat semena-mena pada pohon tersebut? Kita akan memilihara dan menjaganya.

Penerimaan kita terhadap keberwujudan Nya daam segala bentuk dan juga mengakui KeberadaanNya yang abstrak merupakan berkah Ilahi. Tidak mudah hal ini diterima oleh baanvak orang. Mungkin baanvak yang tidak percaya. Namun, bila kita mau membuka diri, apa penyebab ketidakdamaian di bumi ini? Ya hanya satu penyebabnya: 'Kita tidak dapat menerima bahwa Dia Hyang Maha Kuasa bisa mengambil wujud dan juga bisa abstrak.'

Penyembah Alam

Banggalah kita yang lahir dan tinggal di wilayah yang memiliki keluhuran Warisan budaya. Kita sering melihat di beberapa Daerah masih menghargai pohon berana sesajen. Kita dianggap penyembah berhala dalam pohon; Inilah animisme.

Ya kita mesti bangga dianggap sebagai penyembah pohon dan bebatuan serta semua makhluk hidup. Animisme berasal dari animal yang berarti hidup. PBB juga menganjurkan agar kita memjaga kelestarian alam; implikasinya kita harus menjaga kelestarian keberadaan pohon. Bukankah ini secara tidak langsung kita menghormati eksistensinya? Ini juga tujuan dari pemberian sesajen. Penghormatan atau mengingat bahwa dalam pohon ini juga ada kehidupan. Dan bila Kita Bisa menjaga keberadaan pohon ini, maka kita juga memjaga agar tidak terjadi bencana alam: longsor, banjir dan sebagainya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun