Mohon tunggu...
Marhento Wintolo
Marhento Wintolo Mohon Tunggu... Dosen - Praktisi Ayur Hyipnoterapi dan Ananda Divya Ausadh
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Praktisi Ayur Hypnotherapy dan Neo Zen Reiki. Menulis adalah upaya untuk mengingatkan diri sendiri. Bila ada yang merasakan manfaatnya, itupun karena dirinya sendiri.....

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Penggunaan Energi Kehidupan Salah Arah...

14 Oktober 2020   16:16 Diperbarui: 14 Oktober 2020   16:18 64
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Energi Kehidupan

Energi Kehidupan atau Life Force atau Bayu tidak digunakan secara tepat, maka akan berubah menjadi cair; 'air mani'. Nah sebagaimana sifat cairn, ia akan mengalir ke bawah. Bila kumpulan cadran ini semakin banyak, selanjutnya mendorong si manusia terbawa untuk memburu kenyamanan indrawi.

Dalam buku Dvpntara Dharma stra bagian 3 Sevaka Dharma by Anand Krishna:

Ketika Bayu, atau Energi Kehidupan diarahkan secara salah (untuk melakukan hal-hal yang tidak luhur), maka ia akan berubah menjadi banyu atau air, dan mengikuti alur alaminya menghanyutkan seseorang ke alam kehidupan yang lebih rendah. Demikian pula, kata-kata yang salah atau jahat yang diucapkan sesungguhnya adalah api neraka itu sendiri.

Penggunaan Tepat

Mau tidak mau, kita harus kembali ke tujuan utama kelahiran. Menjadi manusia atau dengan kata lain: 'Mengembangkan Kemanusiaan; menjadi manusia seutuhnya. 

So, kita semua dibekali energi kehidupan yang harus digunakan secara tepat; memelihara alam semesta. Oleh Baginda Rasul disempurnakan sebagai Rahmat bagi sekalian alam.

Bila energi kehidupan ini digunakan untuk melayani alam semesta, ia akan menguap ke atas; selanjutnya menjadikan sang pemilik menjadi manusia mulia sebagaiman kodratnya sebagai Khalifah atau penguasa diri sendiri. Banyak orang salah memaknai akan arti Khalifah. Bukan untuk menguasai atau menjadi raja di luar, tetapi menjadi raja bagi diri sendiri.

Jadi Banyu 

Yang dimaksudkan menjadi banyu adalah menjadi 'air mani'. Menarik juga.

Pesan yang luar biasa dari leluhur kita. Mereka sangat memahami proses alami dari terjadinya dorongan syahwat yang bisa membawa manusia ke jurang penderitaan yang amat dalam. Banyak sekali kita mendengar cerita tentang kisah cinta yang berujung kebahagiaan. Tetapi pernahkan kita mendengar kisah setelah perkawinan?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun