Mohon tunggu...
AKIHensa
AKIHensa Mohon Tunggu... PENSIUNAN sejak tahun 2011 dan pada 4 Mei 2012 menjadi Kompasianer.

KAKEK yang hobi menulis hanya sekedar mengisi hari-hari pensiun bersama cucu sambil melawan pikun.

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Refleksi: Sebuah Aib yang Dibuka

22 Agustus 2025   08:59 Diperbarui: 22 Agustus 2025   09:19 136
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Foto by Pixabay

Tadi pagi menjelang Subuh ketika bangun tidur, sekilas terpikir bahwa hari telah kembali berganti. Hal itu berarti apa yang terjadi kemarin sudah tercatat sebagai masa lalu.  

Rutinitas pagipun berjalan seperti biasa. Usai salat Subuh itu dalam udara dingin yang mendera, ditemani secangkir kopi pahit tanpa gula, aku duduk asyik menghadapi laptop menatap artikel-artikel Kompasiana. 

Banyak artikel di sana menyajikan berita terkini antara lain operasi tangkap tangan, OTT KPK terhadap anggota Kabinet Prabowo Subianto yaitu Wamenaker Immanuel Ebenezer. 

Konon orang ini pernah mengusulkan agar para koruptor dihukum berat dengan hukuman mati. Andaikata dirinya terbukti melakukan korupsi, bagaimana dengan usulan yang pernah dia utarakan? 

Berita-berita tersebut adalah dinamika kehidupan yang terjadi dalam keseharian kita. Gambaran nyata yang harus dijadikan pelajaran berharga. 

Pelajaran dari penangkapan Wamenaker oleh KPK menunjukkan bahwa korupsi masih tetap menjadi keprihatinan panjang seakan sudah menjadi budaya kotor di negeri ini yang sangat sulit diberantas. 

Momen tersebut juga pelajaran bahwa sebuah aib yang selama ini selalu tertutup, tetapi atas KehendakNya akan terbuka jelas. Tidak ada seorangpun yang sempurna karena manusia itu pasti memiliki aib. Hanya karena Tuhan menutupi aib-aib manusia sehingga kita seakan seperti orang bersih. 

Jika Tuhan menghendaki, maka aib-aib manusia akan dibuka sehingga jelas mereka yang sudah saatnya menanggung segala dosa-dosa yang selama ini dilakukannya. 

Serapi-rapinya manusia menutupi aib, tetapi jika Tuhan menghendaki maka aib pun akan dibuka sejelas-jelasnya. Ibarat bangkai yang disembunyikan, tetap saja baunya akan tercium seiring dengan waktu berjalan. 

Pesan moral dari peristiwa ini adalah manusia adalah mahluk yang penuh dengan aib. Hanya karena Tuhan menutupinya maka manusia terlihat seperti orang suci bersih. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun