Mohon tunggu...
AKIHensa
AKIHensa Mohon Tunggu... PENSIUNAN sejak tahun 2011 dan pada 4 Mei 2012 menjadi Kompasianer.

KAKEK yang hobi menulis hanya sekedar mengisi hari-hari pensiun bersama cucu sambil melawan pikun.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Puasa Asyura dan Tasua di Bulan Muharam

5 Juli 2025   09:23 Diperbarui: 5 Juli 2025   09:38 368
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Foto (Sumber Pixabay/Zaid Ali via Kompas.com). 

Pada bulan Muharam ini ada ibadah puasa sunah yang nilainya sangat tinggi karena bisa menghapuskan dosa-dosa kecil pada tahun yang lalu sesuai dengan Hadis Rasulullah yang diriwayatkan oleh Muslim. 

Muharram adalah salah satu bulan yang dimuliakan oleh Allah SWT dan merupakan bulan pertama dalam penanggalan Hijriyah yang mulai diterapkan pada masa Khalifah Umar Bin Khatab. 

Dalam bulan Muharam terdapat satu hari yang dinilai sangat mulia, dikenal sebagai hari Asyura, yakni hari ke-10 yang ada di dalam bulan Muharram. 

Pada hari itulah dianjurkan bagi umat Islam untuk menjalankan ibadah puasa sunah seperti yang dilakukan Rasulullah SAW. Dalam sebuah hadis Rasulullah bersabda bahwa barangsiapa yang berpuasa pada hari Asyura, maka dosa-dosanya (dosa kecil) setahun yang lalu akan diampuni Allah (HR Muslim). 

Hadis berikut ini adalah saat pada awal-awal Rasulullah menjalankan puasa Asyura. Dari 'Aisyah RA mengatakan bahwa puasa Asyura adalah puasa yang dilakukan oleh orang Quraisy pada zaman jahiliyyah dan Rasulullah SAW juga melakukan puasa pada hari itu. 

Ketika Nabi datang ke Madinah juga melakukan puasa dan menyuruh para sahabat menjalankan puasa Asyura. Namun ketika puasa Ramadhan mulai diwajibkan, Nabi SAW meninggalkan puasa Asyura. Maka barangsiapa yang ingin berpuasa, silakan, dan siapa saja yang ingin meninggalkan, juga silahkan" (HR. Bukhari). 

Puasa pada 10 Muharam ini ternyata ketika Nabi dan umatnya hijrah ke Madinah, di sana juga dilakukan oleh kaum Yahudi sebagai puasa untuk memperingati ketika Allah menyelamatkan Nabi Musa dan menenggelamkan Firaun dengan bala tentaranya di Laut Merah. 

Orang-orang Yahudi menyebut tanggal tersebut sebagai Hari Suci Yom Kippur. Sebagai rasa syukur, umat Yahudi melaksanakan puasa pada hari tersebut sebagaimana Nabi Musa berpuasa sebagai rasa syukurnya kepada Allah. . 

Momen kaum Yahudi berpuasa di 10 Muharam diceritakan oleh para Sahabat, maka Rasulullah SAW menanggapi hal tersebut dengan bersabda melalui hadis yang diriwayatkan dari Ibnu Abbas RA. 

Rasulullah SAW mengatakan bhwa kaumnya dianjurkan berpuasa pada hari Asyura dan bedakan dengan kaum Yahudi, maka puasalah sehari sebelum atau sesudahnya" (HR Bukhari).  

Dari hadits di atas dapat kita ketahui bahwa pelaksanaan puasa Tasu'a pada 9 Muharam menjadi pembeda umat Islam dengan umat Yahudi yang sama-sama berpuasa di hari Asyura. 

Namun disayangkan Rasulullah belum sempat menjalan kan puasa Tasua tersebut karena Beliau wafat sebelum bulan Muharam berikutnya hadir. 

Rasulullah sendiri sudah melakukan puasa Asyura bersama muslim Quraish pada zaman Beliau masih di Mekkah sebelum melakukan hijriah ke Madinah. Hal itu berarti puasa Asyura yang dilakukan Nabi tidak ada kaitannya dengan tradisi puasa kaum Yahudi. 

Namun jika dirunut lebih jauh, puasa Asyura itu adalah puasa yang sudah pernah dijalankan oleh Nabi Ibrahim yang ajarannya juga dijalankan oleh Nabi Daud dan Nabi Musa. 

Pada momen 10 Muharam atau hari Asyura adalah momen yang merupakan hari bersejarah. Menurut beberapa riwayat disebutkan bahwa beberapa peristiwa penting yang bernilai sejarah terjadi di hari itu pada masa yang lalu. 

Di antaranya peristiwa-peristiwa bersejarah itu adalah Nabi Adam Alaihis Salam (AS) melakukan tobat kepada Allah SWT dari dosa-dosanya dan Allah mengampuninya. 

Peristiwa lain adalah berlabuhnya kapal Nabi Nuh AS di bukit Zuhdi dengan selamat, setelah dunia dilanda banjir yang menghanyutkan dan membinasakan seluruh daratan. 

Selamatnya Nabi Ibrahim AS dari siksa Namrud, berupa api yang membakar.  Nabi Yusuf AS dibebaskan dari penjara Mesir karena terkena fitnah keji oleh Zulaikha istri salah satu Menteri di Mesir.  

Nabi Yunus AS selamat berhasil keluar dari perut ikan hiu.  Nabi Ayyub AS disembuhkan Allah dari penyakitnya yang dideritanya selama bertahun-tahun. 

Nabi Musa AS dan umatnya kaum Bani Israil selamat dari pengejaran Fir'aun di Laut Merah. Mereka berhasil memasuki gurun Sinai untuk kembali ke tanah leluhur mereka. Sementara Firaun dan bala tentaranya tenggelam di Laut Merah.

Maka berpuasa pada 10 Muharam merupakan wujud rasa syukur kepada Allah yang telah melindungi hamba-hambaNya yang terpilih pada masa lalu seperti tertilis dalam Kitab Suci. 

Lalu bagaimana dengan berpuasa pada bulan Muharam bagi umat Islam, apakah dilakukan pada puasa dua hari yaitu puasa Tasua pada 9 Muharam dan puasa Asyura pada 10 Muharam? Atau hanya puasa Asyura pada 10 Muharam. Keduanya boleh dijalankan. 

Salam bahagia @hensa17. 

Sumber Pustaka: (1), (2) 

*****

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun