Wukuf di Padang Arafah adalah puncak ibadah haji, momen penyerahan jiwa-jiwa terpilih yang mendapatkan undanganNya untuk mengunjungi RumahNya.Â
Sekitar sebelum waktu Subuh itu akhirnya kami tiba di tenda di mana kegiatan wukuf akan dilakukan pada hari itu. Semalam tenda itu sempat roboh akibat hujan angin yang turun deras di Padang Arafah.Â
Robohnya tenda menyebabkan keberangkatan rombongan dari hotel tertunda beberapa jam. Kisah 10 tahun yang lalu itu, kini seakan kembali terbayang di hadapan mata.Â
Wukuf di Arafah adalah intinya ibadah haji. Sebuah Sabda Rasulullah SAW menyatakan bahwa Haji adalah wukuf di Arafah. Siapa yang datang di Arafah pada hari Nahar malam sebelum fajar terbit, maka dia terhitung melakukan wukuf (HR Tirmidzi, Ahmad, Abu Daud, Nasai dan Ibnu Majah).Â
Hadis ini menegaskan dengan jelas kehadiran para jemaah di Arafah setelah waktu Magrib dan sebelum Fajar menjadi patokan sahnya melakukan wukuf sebagai intinya ibadah haji.Â
Sebelum berangkat ke Arafah maka sejak dari hotel, ucapkanlah niat berhaji. "Aku penuhi panggilanMu ya Allah untuk berhaji. Aku berniat haji dengan berihram karena Allah Ta'ala."Â
Sepanjang perjalanan menuju Arafah, ucapkan dengan penuh hidmat kalimat-kalimat Talbiyah dan Sholawat. Maka saat memasuki Arafah doapun dipanjatkan kepadaNya.Â
Ya Allah hanya kepada Engkaulah aku menghadap. Dengan Engkaulah aku berpegang teguh. epada Engkaulah aku berserah diri. Ya Allah jadikanlah aku di antara orang-orang yang hari ini Engkau banggakan di hadapan MalaikarMu. Sesungguhnya Engkau Maha Berkuasa atas segala sesuatu.Â
Pada saat mata ini memandang Jabal Rahmah, maka terucaplah kalimat-kalimat permohonan ampun seperti ketika Adam dan Hawa bertobat.Â
 Ya Allah ampunilah aku. Terimalah taubatku. Penuhilah segala permintaanku. Dan hadapkanlah kebaikan kepadaku dimanapun aku menghadapkan diri. Maha Suci Allah. Segala Puji bagi Allah, tiada Tuhan selain Allah. Hanya Allahlah Yang Maha Agung.