Pertempuran berlangsung selama berjam-jam. Pada akhirnya, pasukan serdadu Kolonial berhasil menguasai pertempuran itu karena mereka memiliki senjata yang lengkap. Para pejuang dan rakyat Cilegon dipaksa menyerah.Â
Peristiwa heroik itu masih tersimpan dalam hati Bayu. Geger Cilegon adalah peristiwa yang tidak terlupakan dalam kehidupan anak muda itu.Â
Saat ini di Pelabuhan Sunda Kelapa, Bayu dan Nazwan memiliki misi yang sama yaitu membebaskan guru mereka yang ditahan di Penjara Batavia.Â
Kiai Haji Wasyid pimpinan Pondok Pesantren Beji dan Kiai Furqon, guru Bayu Gandana di Padepoakn Anyer Kidul adalah dua sosok yang menjadi target kedua anak muda itu.Â
Bayu dan Nazwan setelah selesai bekerja di Kapal Dagang Jung Makasar milik Saudagar Bugis, setelah menerima upah kerja, mereka meninggalkan Pelabuhan Sunda Kelapa.Â
Berjalan dengan rasa gembira menuju gerbang akhir di area Pelabuhan Sunda Kelapa. Namun rasa gembira mereka hilang seketika berganti dengan rasa terkejut, ketika mereka ditangkap oleh serdadu kompeni yang berjaga di Pos Keamanan Gerbang.Â
Dengan tangan diborgol, Bayu dan Nazwan lebih terkejut lagi ketika mereka dibawa ke ruangan dimana Sersan Hansen sudah menunggu di sana.Â
@hensa17. Â
*****Â
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI