Penyebabknya adalah kualitas tim kita yang masih belum mengimbangi lawan-lawan di Asia Tenggara ini.Â
Membicarakan final pada edisi Piala AFF yang ke-13 ini sebaiknya tidak perlu lagi menyinggung soal "kutukan" runner up dan tidak mampu juara. Sebaiknya mari kita bedah tuntas kekuatan dari kedua tim yang berlaga di final ini.Â
 1. Tim Produktif versus Tim Pertahanan TerbaikÂ
Timnas Indonesia menjadi peserta turnamen yang memiliki produktivitas gol yang baik. Skuad asuhan Shin Tae-yong ini berhasil mencetak 18 gol. Jumlah gol tersubur dibandingkan seluruh tim lainnya.Â
Dalam 6 laga yang sudah dijalani, skuad Garuda berhasil mengoleksi total 18 gol dan kebobolan 7 gol. Mereka selama babak fase grup sudah mencetak 13 gol dalam 4 laga. Â
Catatan 7 gol ke gawang Indonesia, 4 gol diantaranya berasal dari bola mati atau set piece tendangan bebas atau tendangan penjuru.Â
Shin Tae yong sudah kerap kali memperbaiki kelemahan akibat bola dari set piece lawan ini. Namun sejauh ini masih belum berhasil dengan baik.Â
Tiga gol lainnya akibat terlambatnya mengantisipasi serangan balik lawan, saat itu ketika berhadapan dengan Laos.Â
Transisi menyerang ke posisi permainan bertahan sangat lambat sehingga terjadilah gol tersebut. Demikian pula saat melawan Singapura dan Malaysia.Â
Berbeda dengan Indonesia yang sudah kebobolan 7 gol, Thailand selama ini hanya kebobolan 1 gol. Satu-satunya kebobolan dari gol yang dicetak oleh Filipina.Â
Fakta ini menggambarkan bahwa pertahanan Thailand sangat solid karena mereka berhasil mempertahankan 5 kali clean sheet dari 6 laga yang pernah dijalani. Thailand berhasil mengoleksi 10 gol dalam 6 laga tersebut.Â