Mohon tunggu...
AKIHensa
AKIHensa Mohon Tunggu... Penulis - Pensiunan dan sejak 4 Mei 2012 menjadi Kompasianer

Kakek yang hobi menulis hanya sekedar mengisi hari-hari pensiun bersama cucu sambil melawan pikun.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Roberto Mancini: "Gli Azzurri adalah Talenta, Humanis dan Kegembiraan"

19 Juli 2021   07:51 Diperbarui: 19 Juli 2021   11:52 301
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Roberto Mancini dan Chiellini memegang trofi Euro (Foto Football Italia)

Saat-saat momen berkesan bagi para penggemar Gli Azzurri memang sudah berlalu. Namun demikian kesan itu masih akan terus terpatri dalam ingatan, betapa luar biasanya adegan adu penalti yang dramatis di final Euro 2020. 

Aksi heroik Gianluigi Donnarumma di Stadion Wembley itu menutup penampilan tanpa kekalahan skuad Roberto Mancini sejak 2018. 

Juga menandai keberhasilan Italia meraih gelar Euro yang kedua mereka sejak tahun 1968 ketika mereka meraih untuk pertama kalinya.  

BACA JUGA : Mengenal Lebih Dekat Pemain Kunci Gli Azzurri, Jorge Luiz Frello Filho

Sepanjang turnamen Euro 2020, Italia telah memainkan 7 laga tanpa kekalahan. Pada fase grup mereka mengalahkan 3 tim pesaingnya di grup A. 

Italia menang 3-0 atas Turki, 3-0 atas Swiss dan 1-0 atas Wales sehingga memuncaki grup sebagai juara grup A. 

Pada babak 16 besar giliran Austria ditundukkan dalam laga yang ketat yang membutuhkan waktu 120 menit. 

Usai imbang 0-0 hingga 90 menit, Italia akhirnya menang 2-1 dalam perpanjangan waktu dari gol Federico Chiesa dan Matteo Pessina. Sementara gol balasan Austria dicetak oleh Sasa Kalajdzic. 

Babak perempat final juga dilewati Italia dengan mengalahkan Belgia dengan skor 2-1 langsung. 

Nicolo Barella dan Lorenzo Insigne adalah penyumbang gol untuk Italia dan Lukaku membalas satu gol untuk Belgia melalui titik penalti. 

Spanyol adalah lawan serius di semifinal. Ini pertarungan para juara dunia yang harus memakan waktu 120 menit dengan berakhir sama kuat 1-1. 

Lagapun akhirnya harus diselesaikan dengan adu penalti dan Italia berhasil unggul 4-2 atas Spanyol. 

Tentu saja puncaknya di final ketika Italia mengalahkan tuan rumah Inggris 3-2 juga dengan drama adu penalti usai mereka menjalani skor 1-1 selama 120 menit. 

Usai laga final yang impresif, Azzurri selalu menjadi salah satu pesaing kuat bagi semua tim dalam sebuah turnamen. Kemenangan di final itu adalah rekor yang mencapai 34 laga tidak terkalahkan. 

Arsitek Italia, Roberto Mancini sudah berhasil membangun tim dengan kekuatan pemain-pemain muda yang minim pengalaman dan hanya bermain dalam kompetisi domestik Serie A. 

Pemain seperti Federico Chiesa, Nicolo Barella, Giovani Di Lorenzo, Manuel Locatelli, Andrea Belotti dan Matteo Pessina mulai diberikan kepercayaan oleh Mancini. Mereka adalah talenta-talenta masa depan tim Biru Italia. 

Mancini berhasil membangun mereka mampu berkolaborasi dengan pemain sarat pengalaman seperti Leonardo Bonucci, Chiellini, duo pemain Juventus. Juga Marco Verrati pemain Paris Saint Germain dan Jorginho, pemain andalan Chelsea. 

Skuad Mancini juga memiliki kedalaman pemain pengganti yang kekuatannya merata. Hal itu terbukti ketika selama turnamen berlangsung, sudah 26 pemain yang digunakan Mancini sebagai starter. 

Hal yang paking menyolok dari skuad Mancini ini adalah suasana kekeluargaan diantara mereka. Ini adalah sisi humanis yang jarang dimiliki oleh sebuah tim. 

"Kekuatan terbesar tim ini bukan hanya karena talenta, namun juga sisi humanis, kegembiraan, dan kepercayaan diri," kata Roberto Mancini seperti dilansir Football Italia (16/7/21).  

Baginya skuad asuhannya ini adalah sebuah tim yang luar biasa. Para pemain bisa tetap tersenyum dan merasakan kegembiraan, bahkan dalam momen yang punya tensi tinggi seperti adu penalti di final malam itu. 

"Kami membuktikan bahwa kami bisa jadi pemain profesional tanpa melupakan sisi kami sebagai manusia. 

"Untuk petualangan pertama yang berakhir dengan cara terbaik, saya tak bisa mengatakan selain terima kasih sebesar-besarnya pada semua penggemar, pemain, staf, dan seluruh rekan. Forza Azzurri!" Tutur Mancini kepada situs tersebut.  

Mancini memuji ketenangan para pemain asuhannya dalam menghadapi situasi krisis yang dihadapi Gli Azzurri. 

Terutama dalam final yang mencekam Euro 2020 termasuk adu penalti di Stadion Wembley pada Minggu (11/7/21) waktu setempat. 

Azzurri sudah menunjukkan mental yang tangguh ketika mereka tertinggal gol cepat Inggris pada menit ke-2 hasil tembakan Luke Shaw. 

Mereka terus berjuang untuk menyamakan kedudukan dan berhasil memalui kaki Leonardo Bonucci. 

Menurut Mancini seperti dilansir situs Football Italia di atas, bahwa ini adalah petualangan pertama karena saat ini dia sudah mempersiapkan menghadapi Final Four Nations League 2021 pada bulan Oktober dan Piala Dunia Qatar tahun 2022. 

Selamat memperjuangakan petualangan-petualangan berikutnya untuk Azzurri. Puncaknya meraih Piala Dunia Qatar 2022. 

Salam bola @hensa 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun