Mohon tunggu...
AKIHensa
AKIHensa Mohon Tunggu... Penulis - Pensiunan dan sejak 4 Mei 2012 menjadi Kompasianer

Kakek yang hobi menulis hanya sekedar mengisi hari-hari pensiun bersama cucu sambil melawan pikun.

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Euro 2020, Mampukah Prancis Kembali Sandingkan Piala Dunia dan Piala Eropa?

6 Juni 2021   05:41 Diperbarui: 7 Juni 2021   19:01 643
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Penyerang Perancis, Antoine Griezmann (tengah), merayakan golnya dengan Kylian Mbappe, setelah mencetak gol kedua dalam pertandingan persahabatan Perancis vs Wales di Stadion Allianz Riviera, Nice, pada Rabu (2/6/2021) | (Foto: FRANCK FIFE/AFP via kompas.com)

Prancis punya modal kuat menghadapi Euro 2020. Prancis adalah negara yang berhasil merebut dua trofi bergengsi  secara berurutan yaitu juara Piala Dunia tahun 1998 dan juara Euro 20oo. Sebelumnya Jerman melakukannya pada Piala Dunia 1974 setelah memenangkan Euro 1972. 

BACA JUGA : Kualifikasi Piala Dunia 2022: Brasil dan Argentina Kokoh di Puncak Klasemen

Prestasi paling spektakuler pernah ditorehkan oleh Spanyol ketika mereka dalam kurun waktu 4 tahun berhasil memboyong Euro 2008, Piala Dunia 2010 dan Euro 2012. Tiga trofi penting dan sangat bergengsi. 

Saat itu skuad Spanyol berkekuatan generasi emas mereka seperti Andreas Iniesta, Xavi Hernandes, Iker Cassilas, Carlos Puyol, Raul Gonzales, Sergio Ramos, Cesc Fabregas, David Silva, Fernando Torres. 

Kini menghadapi gelaran Euro 2020 yang tertunda akibat adanya pandemi Covid-19 sehingga baru diselenggarakan tahun 2021, Les Bleus akan berusaha mengulang prestasi mereka yang memenangkan Piala Dunia dan Euro berturut-turut. 

Sebagai juara Piala Dunia tahun 1998, seperti yang mereka lakukan pada Euro tahun 2000, Prancis tiba di Kejuaraan Eropa tahun ini juga sebagai juara Piala Dunia Rusia 2018. 

Didier Deschamps saat itu menjadi kapten Les Bleus untuk meraih kemenangan pada 21 tahun lalu dan dia kini akan berusaha untuk mengulangi prestasi itu sebagai manajer. 

Jika Didier Deschamps berhasil mengangkat trofi di Euro 2020, maka dia akan menjadi orang pertama yang berhasil memenangkan Piala Dunia dan Euro baik sebagai pemain maupun sebagai manajer. Ini adalah rekor pencapaian yang luar biasa. 

Prancis menghadapi Euro 2020 ini diperkuat oleh pemain-pemain yang bermain di Piala Dunia Rusia 2018. 

Sebanyak 14 dari 26 pemain mereka berada di Rusia tiga tahun lalu. Tentu saja ini adalah skuad potensial yang memiliki kekuatan yang merata di semua lini. 

Mereka bahkan sekarang menambahkan Karim Benzema ke dalam daftar pemain untuk memperkuat lini depan pasukan Les Bleus. 

Bintang Real Madrid itu baru kembali ke dalam skuad asuhan Deschamps setelah hampir enam tahun absen bersama Prancis.  

Kylian Mbappe (Foto Getty Images)
Kylian Mbappe (Foto Getty Images)

Benzema masuk ke turnamen ini dengan catatan musim kompetisi di La Liga yang mengesankan. Dia berhasil mencetak dengan 30 gol terbaiknya di semua kompetisi. 

Benzema dianggap sosok yang tepat saat ini masuk ke dalam tim untuk memperkuat posisi yang bisa dibilang terlihat sebagai yang terlemah di skuat Prancis. 

Olivier Giroud sejauh ini sering dipilih untuk memimpin di lini depan sebagai striker namun kurang begitu produktif. 

Dengan tambahkan Benzema bergabung bersama Kylian Mbappe dan Antoine Griezmann maka kini Prancis memiliki trio penyerang yang berpotensi menakutkan tim manapun. 

Mbappe, pemain berusia 22 tahun itu memiliki catatan mencengangkan. Dia berhasil mencetak 27 gol dalam 31 penampilan sebagai starter di Ligue 1 untuk Paris Saint-Germain. 

Secara keseluruhan pencapaian Mbappe, total menyelesaikan musim kompetisi dengan 42 gol dari 47 penampilan di semua kompetisi, menjadikannya yang paling produktif dalam karirnya seperti dilansir UEFA.com (24/5/21).

"Kami memiliki tim PlayStation tetapi akan tetap menjadi tim PlayStation jika kami tidak memenangkan trofi," kata gelandang Manchester United itu kepada Eurosport (5/6/21). 

Pogba juga selalu berpesan kepada kawan-kawannya dalam skuad asuhan Deschamps tersebut, bahwa mereka harus tetap rendah hati. 

Menghadapi setiap tim yang berada di grup mereka yang ketat persaingan, tidak perlu memiliki sikap yang arogan dalam menghadapi setiap laga.

Ada banyak hal yang harus dipertaruhkan Prancis menghadapi Euro 2020 ini. Mereka tentu saja memiliki skuad yang mampu menebus kekecewaan mereka di final Euro 2016 ketika harus tunduk dari Portugal. 

Kini Prancis kembali bertemu Portugal dalam grup F bersama Jerman dan Hongaria yang dikesankan sebagai grup neraka.  

Persaingan mereka di Euro 2020 sangat ketat untuk berebut dua tempat ke babak knock out.  Tapi, seperti yang ditunjukkan Pogba, arogansi tidak akan banyak membantu mereka di grup ini. Selamat berjuang Les Bleus. 

Salam bola @hensa 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun