Mohon tunggu...
AKIHensa
AKIHensa Mohon Tunggu... Penulis - Pensiunan dan sejak 4 Mei 2012 menjadi Kompasianer

Kakek yang hobi menulis hanya sekedar mengisi hari-hari pensiun bersama cucu sambil melawan pikun.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Timnas Garuda Vs Thailand, Duel Dua Pelatih Piala Dunia Rusia 2018

2 Juni 2021   06:15 Diperbarui: 2 Juni 2021   07:13 395
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Shin Tae yong, pelatih Indonesia sudah siap berduel melawan Thailand yang diasuh oleh Akira Nishino (Foto PSSI.org)

Laga lanjutan kualifikasi Piala Dunia Qatar 2022 akan dimulai lagi pada Kamis (3/5/21) dimana Timnas Garuda yang berada di grup G akan berhadapan melawan Thailand di Stadion Al Maktoum, Dubai, Uni Emirat Arab. Laga lainnya berlangsung antara Malaysia lawan Uni Emirat Arab. 

BACA JUGA: Juergen Klopp Mengenang Kebangkitan Liverpool dari Molineux Stadium

Dalam laga ini ada hal yang sangat menarik yaitu pertemuan dua pelatih yang sama-sama mantan pelatih Timnas Negaranya di ajang Piala Dunia Rusia tahun 2018 lalu. Diajang tersebut, Shin Tae yong sebagai Pelatih Korea Selatan dan Akira Nishino sebagai pelatih Jepang. 

Dua pelatih ini akan mempertaruhkan reputasi mereka pada duel Indonesia melawan Thailand dalam laga kualfikasi Piala Dunia di atas. 

Melihat catatan pertemuan di antara mereka, pelatih timnas Indonesia Shin Tae Yong masih unggul atas Akira Nishino, pelatih Thailand. 

Shin Tae yong unggul ketika menjadi pelatih Seongnam Ilhwa Chunma. Tepatnya pada 11 Mei 2010, Seongnam bertemu klub Jepang Gamba Osaka yang dilatih Nishino, dalam ajang Liga Champions Asia 2010. 

Dalam pertandingan babak 16 besar saat itu yang berlangsung di Tancheon Sports Complex, Seongnam, tim asuhan Shin unggul 3-0 atas Gamba Osaka.  Ketiga itu gol Seongnam dicetak Mauricio Molina dua gol dan Song Ho Young.

Tentang laga tersebut, Shin Tae yong memberikan komentar seperti dilansir situs Federasi, PSSI.org (31/5/21): 

"Itu sudah berlalu lama, sepuluh tahun yang lalu. Itu juga antarklub. Saat ini antarnegara, dan kami berdua bertemu lagi. 

"Kami harus lebih fokus, dan akan berusaha semaksimal mungkin agar mendapatkan kemenangan."

Inilah satu-satunya pertemuan di antara mereka. Dalam Piala Dunia Rusia 2018 ketika mereka melatih tim nasional dimana Shin menangani Korea Selatan dan Nishino melatih Jepang, namun mereka tidak saling berjumpa karena berbeda grup. 

Saat itu pencapaian Nishino di Piala Dunia 2018 tersebut lebih baik dari Shin karena berhasil membawa Jepang lolos ke babak 16 besar setelah Jepang menjadi runner up di grup H. 

Jepang saat itu meraih satu kemenangan, imbang, dan kalah mengumpulkan nilai 4 poin. Langkah Jepang baru terhenti di 16 Besar usai dikalahkan Belgia 3-2, tim yang akhirnya melaju sampai semi-final. 

Sedangkan Korea Selatan tidak berhasil lolos dari babak grup. Mereka hanya menempati peringkat ketiga di grup yang di tempati juara Dunia 2014, Jerman. 

Namun pada saat itu Shin Tae yong bersama Korea Selatan mampu mengalahkan Jerman dengan skor 2-0. Ini adalah pencapaian yang sangat mengesankan selama dirinya menjadi pelatih.   

Ketika kedua pelatih ini sebagai pemain, mereka tidak pernah bertemu baik saat memperkuat timnas masing-masing atau dalam ajang antar klub. 

Hal ini karena perbedaan era kedua pemain tersebut. Nishino gantung sepatu pada 1990, sedangkan Shin baru memulai debut sebagai pemain profesional pada tahun 1992. 

Evan Dimas dan kawan-kawan terus melakukan persiapan, berlatih di Lapangan milik UAE FA, Dubai, Uni Emirat Arab. Mereka sebelum masuk materi latihan, para pemain melakukan pemanasan, senam, dan jogging kemudian baru berlatih. 

"Kondisi pemain sejauh ini baik. Latihan hari ini, di organisasi permainan, agar bisa bergerak secara bersama-sama," kata Shin Tae yong kepada situs PSSI.org (1/6/21). 

Tae yong juga sempat menyinggung mengenai mental pemain asuhannya, terutama usai hasil dari dua laga uji coba yang mengalami kekalahan 2-3 dari Afghanistan dan 1-3 dari Oman. 

Tentu saja ada dampak walaupun tidak begitu serius karena mereka menyadari saat ini yang harus fokus adalah menghadapi 3 laga mereka melawan Thailand , Vietnam dan Uni Emirat Arab.  

Mengamati catatan pertemuan Garuda dan Thailand, dalam satu dekade terakhir Indonesia dan Thailand sudah bertemu sebanyak 6 kali. 

Dari laga tersebut Indonesia hanya sekali meraih kemenangan dan sisanya kalah. 

Menanggapi hal tersebut, Tae yong hanya menegaskan bahwa itu adalah catatan masa lalu. Kini yang sedang ditanganinya adalah skuad Garuda generasi baru dengan semangat baru. 

"Anak-anak saat ini masih muda, kalau mereka bertahan satu atau dua tahun di timnas, pasti akan terbentuk mental yang lebih baik lagi. Kedepannya pasti tidak akan gampang kalah, dan pastinya akan berakhir dengan kemenangan," harap pelatih asal Korea Selatan itu seperti rilis PSSI.org (1/6/21). 

Timnas Garuda memang sudah tidak lagi memiliki peluang lolos ke putaran final Piala Dunia 2022. Namun mereka masih memiliki kesempatan memperbaiki posisi dalam rangka mencapai target lolos ke Piala Asia di China tahun 2023. Selamat bertanding Garuda, bravo Merah Putih. 

Salam bola @hensa 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun