Mohon tunggu...
AKIHensa
AKIHensa Mohon Tunggu... Penulis - Pensiunan dan sejak 4 Mei 2012 menjadi Kompasianer

Kakek yang hobi menulis hanya sekedar mengisi hari-hari pensiun bersama cucu sambil melawan pikun.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

"European Super League" Bikin FIFA dan UEFA Introspeksi?

21 April 2021   14:58 Diperbarui: 21 April 2021   16:06 346
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Presiden FIFA, Gianni Infantino tidak setuju adanya kompetisi European Super League (Foto Twitter.com/fifamedia via Kompas.com) 

European Super League (ESL) ternyata hanya berusia singkat. Kompetisi super elit ini dibentuk oleh 12 tim besar di Eropa yang terdiri dari  6 klub Liga Inggris, 3 klub Liga Spanyol, dan 3 klub Liga Italia. 

BACA JUGA Frank Lampard dari Manajer Chelsea Bisa Jadi Kandidat Manajer "Three Lions" U-21

Manchester City, Manchester United, Liverpool, Chelsea, Arsenal dan Tottenham Hotspur adalah 6 klub Premier League sebagai pendiri ESL ini. Sementara itu, enam klub lainnya adalah Barcelona, Real Madrid, Atletico Madrid, AC Milan, Inter Milan, dan Juventus. 

Pembentukan kompetisi super elit baru ini tentu saja mengundang banyak reaksi. FIFA menantang klub pendiri European Super League untuk menerima konsekuensi tidak lagi ikut dalam kompetisi domestik, kontinental, dan internasional yang berada di bawah FIFA. 

Induk organisasi sepak bola dunia tersebut sangat serius menanggapi pembentukan ESL. Bahkan Presiden FIFA, Gianni Infantino menegaskan bahwa peserta European Super League harus menyatakan keluar dari wadah UEFA dan FIFA. 

"Di FIFA, kami sangat tidak menyetujui pembentukan Liga Super yang merupakan ajang tertutup yang memisahkan diri dari institusi, dari liga, dari asosiasi, dari UEFA, dan dari FIFA," kata Infantino seperti dilansir Skysports (20/4/21).

Infantino yang sudah berkecimpung dalam asosiasi sepak bola Eropa sejak tahun 2000 itu mengingatkan agar klub-klub pendiri ESL tidak gegabah dan melakukan kesalahan fatal hanya demi keuntungan finansial.  

Presiden FIFA tersebut kembali mengingatkan bahwa pembentukan kompetisi baru seperti ESL ini adalah kompetisi yang sudah keluar dar wadah kompetisi di bawah FIFA atau UEFA. 

Maka untuk itu mereka para anggota klub yang ikut dalam kompetisi ESL harus keluar dari wadah FIFA. Mereka dipersilahkan menjalankan kompetisi ESL yang dibentuk seperti keinginan mereka. 

Selain FIFA dan UEFA, para pelatih dan pemain yang klub mereka mendukung pembentukan ESL juga ikut bereaksi. Beberapa pemain Liverpool, termasuk sang kapten Jordan Henderson menyuarakan satu pendapat bersama para pemain The Reds mengenai ESL.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun