Mohon tunggu...
AKIHensa
AKIHensa Mohon Tunggu... Penulis - Pensiunan sejak tahun 2011 dan pada 4 Mei 2012 menjadi Kompasianer.

Kakek yang hobi menulis hanya sekedar mengisi hari-hari pensiun bersama cucu sambil melawan pikun.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Lima Puluh Enam Tahun Sudah

4 Januari 2021   14:43 Diperbarui: 4 Januari 2021   17:42 245
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Foto Nasihatpernikahan.com

Pengalaman Pak Tjip dan Bu Rose dalam mengarungi kehidupan ini menjadi panutan. Usia pernikahan yang panjang sampai dengan 56 tahun adalah bukti cinta sejati. Bukti kesetiaan yang utuh antara dua insan yang berkomitmen tinggi di depan Tuhan. 

Setengah Abad lebih enam tahun adalah waktu yang sangat panjang sejak 2 Januari 1965. Bahkan hanya kurang 4 tahun lagi memasuki Enam Dasa Warsa. 

Sebuah usia pernikahan yang sangat panjang dengan melewati Perkawinan Emas. Itulah yang sudah dijalani oleh Pasangan Ideal, Tjiptadinata Effendi dan Roselina Tjiptadinata. Dua sosok yang selalu memberikan inspirasi bagi Saya. 

Pak Tjip dan Bu Rose demikian saya memanggil akrab Beliau dalam setiap memberikan komentar-komentar pada artikel-artikel yang diposting di Kompasiana, adalah sosok-sosok yang sangat rendah hati dan bersahaja.  

Banyak pengalaman Pak Tjip selama mengarungi hidup bersam Bu Rose. Bagaimana Pak Tjip harus berjuang berdagang dengan rute Medan - Padang yang menghabiskan waktu di jalan saja hingga 20 jam. Atau pengalaman berdagang kelapa di Kedai Pasar Tanah Kongsi. Bahkan Kedai sewa itupun sekaligus sebagai tempat tinggal. 


Banyak sekali pengalaman sangat berharga pada awal-awal pernikahan mereka bersama putera mereka yang saat itu baru dianugerahkan putera pertama. 

Perjalanan hidup yang melelahkan namun tidak pernah menyurutkan semangat pasangan yang menjadi panutan ideal ini. 

Melalui cerita yang diuraikan dalam artikel Beliau Belaiu di Kompasiana ini, kita bisa merasakan perjuangan dalam mengarungi kehidupan seperti dialami Pak Tjip dan Bu Rose sungguh luar biasa. 

Mereka pantang menyerah untuk menggapai apa yang menjadi tujuan untuk kebahagiaan keluarga. 

Saya sangat beruntung menjadi bagian dari Kompasianer yang bisa membaca dan merenungkan setiap artikel yang ditulis Pak Tjip dan Bu Rose. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun