Mohon tunggu...
AKIHensa
AKIHensa Mohon Tunggu... Penulis - Pensiunan dan sejak 4 Mei 2012 menjadi Kompasianer

Kakek yang hobi menulis hanya sekedar mengisi hari-hari pensiun bersama cucu sambil melawan pikun.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Di Kandang Fulham, Liverpool Gagal ke Puncak Klasemen Premier League

14 Desember 2020   06:23 Diperbarui: 14 Desember 2020   17:29 266
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tendangan penalti Mohamed Salah menyelamatkan kekalahan Liverpool dari Fulham (Skysports.com) 

Menurut Jurgen Klopp kehadiran 2000 suporter merupakan motivasi tersendiri bagi tuan rumah Fulham. Mereka jelas bermain dengan cara yang berbeda dari cara mereka biasanya bermain. 

BACA JUGA : Persembahan 4 Gol Liverpool Untuk Kehadiran 2000 "Kopites" di Anfield

Pekan ke-12 Liga Primer Inggris baru saja usai. Liverpool gagal memanfaatkan kesempatannya untuk menduduki puncak klasemen setelah dalam laga mereka hanya bermain imbang 1-1 dengan Fulham. 

Liverpool bisa meraih posisi pertama jika dalam laga tersebut menang karena dalam pertandingan sebelumnya, Tottenham Hotspur ditahan imbang tuan rumah Crytal Palace dengan skor 1-1. Spurs hanya menambah satu poin menjadi 25 poin. Jika Liverpool menang atas Fulham maka mereka meraih 27 poin. 

Posisi klasemen hingga laga ke-12 ini tetap dipegang oleh Tottenham menyusul kemudian Liverpool di posisi kedua. 

Mereka sama-sama memiliki 25 poin hanya Tottenham unggul produktivitas gol dari Liverpool yaitu 14 gol berbanding 9 gol. 

Leicester menyodok di tempat ketiga dengan 24 poin setelah menang 3-0 atas Brighton di King Power Stadium. 

Disusul oleh Southampton dengan 23 poin berada di posisi ke-4. Sementara Chelsea turun ke peringkat lima karena mereka dikalahkan tuan rumah Everton di Goodison Park. 

Fenomena menarik ditunjukkan oleh Southampton dengan performa mereka hingga laga ke-12 ini. Tim asuhan Ralph Hasenhuttl ini berhasil menang telak 3-0 atas Sheffield United di St Mary's Stadium. 

Pencapaiannya di posisi ke-4 dengan menggeser Chelsea, bagi Saints, julukan untuk Southampton adalah prestasi luar biasa.  

Malam itu Liverpool menurunkan formasi 4-3-3 dengan beberapa perugbahan starting eleven dari laga sebelumnya. 

Alisson Becker kembali berada di posisi penjaga gawang. Duet full back Robertson dan Alexander Arnold dan duet bek tengah, Fabinho, Joel Matip dimainkan sebagai starter. 

Lini tengah diturunkan trio Jordan Henderson, Curtis Jones dan Wijnaldum. Mereka mendukung trio penyerang, Firminho, Sadio Mane dan Mohamed Salah. 

Salah satu penyerang mereka, Diogo Jota tidak diikutkan Klopp dalam laga ini karena mengalami cedera. 

Laga yang berlangsung di kandang Fulham, Craven Cottage, London ini berjalan berat sebelah. 

Liverpool mendominasi laga ini dengan penguasaan bola hingga 75 persen. Mereka memiliki 12 peluang mencetak gol namun hanya 6 tembakan yang tepat sasaran. 

Sementara Fulham bermain lebih efektif melalui serangan balik. Walaupun hanya menguasai 25 persen bola, mereka memiliki 10 peluang tembakan dan 5 tembakan diantaranya tepat sasaran. 

Bahkan Alisson, kiper Liverpool harus melakukan tiga kali penyelamatan untuk menggagalkan tembakan penyerang Fulham menjadi gol. 

Fulham tampil lebih baik di babak pertama dengan hasil gol yang dicetak Bobby De Cordova-Reid membobol gawang Alisson dengan tendangan kuat dari tepi area penalti. 

Penalti Mohamed Salah pada menit ke-79 membuat Liverpool bermain imbang 1-1. Hasil imbang di Fulham ini membuat mereka kehilangan kesempatan untuk naik ke puncak Liga Premier. 

Mohamed Salah memanfaatkan tendangan penalti, setelah handball oleh Aboubakar Kamara ketika menghadang tendangan bebas Georginio Wijnaldum, untuk membatalkan gol Fulham yang dicetak pada menit ke-25. 

Jurgen Klopp memberikan evaluasi pada tim asuhannya yang disampaikannya kepada para pewarta usai laga tersebut seperti dirilis Liverpoolfc.com (14/12/20). 

"Saya tidak lagi frustrasi tentang performa Liverpool, tetapi Anda benar bahwa kami butuh setengah jam untuk maju dan itu tentu saja membuat pertandingan lebih sulit. Ini adalah pertama kalinya para pendukung berada di sini dalam waktu yang sangat lama dan jelas mereka menciptakan suasana yang membantu spirit Fulham." 

Permainan Liverpool terlihat monoton. Miskin dengan kreativitas terutama lini tengah mereka. Ada satu momen dari pergerakkan Curtis Jones yang dari tengah membawa bola sejauh 2o meter hingga kotak penalti diakhiri dengan tendangan kaki kanannya. Namun kiper Fulham,  Alphonse Areola berhasil meredam dengan baik. 

Apa yang dilakukan Curtis Jones ini yang seharusnya dilakukan lini tengah Liverpool. Bukan hanya sekedar bola bergulir dari kiri ke kanan dari belakang ke depan tetapi mandul di depan gawang lawan.  

Menurut Klopp kehadiran 2000 suporter merupakan motivasi tersendiri bagi tuan rumah Fulham. Mereka jelas bermain dengan cara yang berbeda dari cara mereka biasanya bermain. Banyak bola langsung ke jantung pertahanan lawan.

Fakta dilapangan akhirnya Klopp mengakui bahwa dalam waktu 25 menit akhirnya gol tuan rumah lahir membuat Liverpool ketinggalan 0-1 hingga jeda.  

Namun dalam 60 menit terakhir Liverpool bisa menyamakan kedudukan bahkan seharusnya mereka bisa memenangkan laga dengan melihat penguasaan bola yang 75 persen sepanjang laga. Namun pada akhirnya hanya cukup untuk mendapatkan satu poin. 

Hasil laga yang cukup layak didapatkan oleh Liverpool dengan performa yang tidak mengesankan seperti ditunjukkan The Reds malam itu. Cukup satu poin untuk disyukuri karena berhasil menghindarkan dari kekalahan. Salam bola. 

@hensa

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun