Mohon tunggu...
AKIHensa
AKIHensa Mohon Tunggu... Penulis - Pensiunan dan sejak 4 Mei 2012 menjadi Kompasianer

Kakek yang hobi menulis hanya sekedar mengisi hari-hari pensiun bersama cucu sambil melawan pikun.

Selanjutnya

Tutup

Raket Pilihan

Popov dan Line, Pebulutangkis Remaja di Danisa Denmark Terbuka 2020

8 Oktober 2020   07:03 Diperbarui: 8 Oktober 2020   08:42 500
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemain muda Denmark, Line Christophersen (Foto BWFbadminton.com)  

Sejumlah pemain muda memiliki kesempatan untuk membuat prestasi di DANISA Denmark Terbuka 2020. 

Turnamen Bulutangkis ini seakan menampilkan kembalinya bulutangkis yang kompetitif setelah vakum tujuh bulan akibat pandemi Covid 19. 

Danisa Denmark Open berlangsung 13-18 Oktober 2020 di Odense Sports Park, Odense Denmark dengan hadiah total 750 ribu Dollar USA. Ini adalah turnamen terakhir dari rangkaian turnamen bulutangkis yang diselenggarakan oleh Badminton World Federation (BWF) tahun 2020. 

Akibat Covid 19 ini beberapa turnamen terpaksa dibatalkan termasuk Indonesia Terbuka 2020, turnamen BWF dengan kategori level Super 1000.  

Nama-nama pebulutangkis top berpartisipasi dalam turnamen Danisa Denmark Terbuka ini,  seperti Kento Momota, Chou Tien Chen, Akane Yamaguchi, Michelle Li dan lainnya. 

Namun kabar terbaru menyebutkan bahwa Asosiasi Bulutangkis Jepang telah mengonfirmasi penarikan beberapa pemain Jepang, termasuk juara dunia Kento Momota dan tunggal putri mereka, Akane Yamaguchi yang semula dijadwalkan bermain. 

Kendati demikian para penggemar bulutangkis masih bisa menantikan kiprah beberapa pemain top Jepang lainnya seperti Nozomi Okuhara, juara dunia tunggal putri 2017; juara dunia ganda putri Mayu Matsumoto / Wakana Nagahara. 

Juara Inggris Yuki Fukushima / Sayaka Hirota; Juara Gwangju Korea Masters Nami Matsuyama / Chiharu Shida, dan tunggal putra nomor 16 dunia Kenta Nishimoto, telah mengonfirmasi partisipasi mereka.

Pebulutangkis Indonesia tidak mengikuti turnamen ini karena alasan faktor kondisi darurat kesehatan pandemi global Covid 19. PBSI sudah memastikan pembatalan pengiriman pemain sejak beberapa pekan sebelumnya.

Walaupun tanpa keikutsertaan para pebulutangkis papan atas Dunia dari Indonesia, China, Jepang dan Malayasia, namun turnamen ini tetap sangat menarik ditunggu. 

Karena ada beberapa pebulutangkis remaja yang berkiprah di sana antara lain Christo Popov dan Line Christophersen. 

Christo Popov

Christo Popov dari Prancis, yang memenangkan medali pertama untuk negaranya di Kejuaraan Junior Dunia tahun lalu. 

Dia adalah salah satu prospek muda paling cemerlang di Eropa. Menariknya, di babak pembukaan pemain kidal ini dibabak pertama melawan sesama remaja Lakshya Sen dari India. 

Pemain India itu menjadi tantangan tersendiri bagi Popov, karena ia sudah mulai memenangi gelar di level senior. Sehingga pertandingan antara keduanya mungkin akan menjadi laga yang ketat.  

Christo Popov pemain muda Perancis (Foto BWFbadminton.com) 
Christo Popov pemain muda Perancis (Foto BWFbadminton.com) 

Pemain Perancis ini berusia 18 tahun kelahiran Sofia, Bulgaria pada tahun 2002 memiliki jam terbang 214 laga di tunggal putra. Saat ini memiliki ranking 77 Dunia. Dari 214 laga yang telah dimainkan, sebanyak 167 laga dimenangkan dan kalah hanya 47 laga (BWFbadminton.com 4/10/20). 

Pencapaian yang luar biasa dengan surplus kemenangan sebanyak 120 laga. Pemain kidal dengan tinggi badan 179 cm, memiliki prospek yang menjanjikan di masa depan. Mungkin ini bibit unggul bagi kebangkitan bulutangkis Perancis. 

Kehadiran Perancis di belantara bulutangkis Eropa membuat persaingan menjadi ramai bagi negara yang sudah maju bulutangkisnya seperti Denmark dan Inggris. 

Line Christophersen
Di tunggal putri, tuan rumah Denmark akan mengharapkan pemain muda mereka tampil bagus di kandang sendiri. 

Pada turnamen ini diharapkan akan memberikan optimisme bagi tunggal putri Denmark, yang belum memberi mereka banyak prestasi beberapa tahun terakhir ini.

Line Christophersen (Foto BWFbadminton.com) 
Line Christophersen (Foto BWFbadminton.com) 

Line Christophersen, pemain muda berusia 20 tahun menjadi harapan masa depan Denmark. Gadis cantik ini adalah runner-up di Kejuaraan Junior Dunia 2018 dan pemenang Internasional Belgia dan Belanda tahun lalu. 

Pemain muda ini sudah berkiprah di kancah persaingan senior dalam BWF Tour. Saat ini memiliki ranking BWF senior pada posisi 52 Dunia. Dalam turnamen ini Line pada babak pertama melawan rekan senegaranya Line Kjaersfeldt. 

Sosok muda dengan tinggi badan 176 cm ini, lahir di Dianalund, 14 Januari 2000. Melakukan debutnya dalam turnamen International di  Norwegian International 2016. 

Dalam karirnya sejauh ini, Line sudah bermain sebanyak 139 laga dengan memenangkan 111 laga dan sisanya kalah. Pada tahun 2020 ini, Line baru bermain sebanyak 7 laga dan 6 laga dimenangkannya (BWFbadminton.com 4/10/20).  

Ketika ditanya kapan dan di mana Line mulai bermain, dan mengapa memilih olahraga ini?
"Saya mulai bermain ketika saya berusia sekitar 7 tahun, di kampung halaman saya Dianalund. Karena seluruh keluarga saya bermain." Demikian katanya seperti disampaikannya kepada BWFbadminton.com (4/10/20). 

Denmark adalah negara yang sudah lama memiliki tradisi bulutangkis yang kuat sedangkan Perancis merupakan negara yang baru-baru ini saja mulai menunjukkan geliat prestasi mereka dalam dunia bulutangkis di Eropa. Dua sosok di atas merupakan keterwakilan mereka sebagai gambaran sejauh mana prestasi dua negara ini di masa depan.  

Salam hangat dan sehat selalu @hensa 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Raket Selengkapnya
Lihat Raket Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun