Jelang Malaysia Masters 2019, Mengulik Titik Balik Penampilan Fitriani

Inilah buah dari filosofi menikmati permainan. Bayangkan 7 poin berturut-turut mengejar hingga 20-20 dan menang 23-21. Dari 7 kesempatan itu, satu saja meleset habis sudah untuk Fitriani.

Jindapol (Foto BWFBadminton.com)

Fitriani kembali mendapatkan rasa percaya dirinya tumbuh saat berhasil menundukkan Jindapol di babak kedua. Ini adalah kejutan Fitriani dengan mengalahkan unggulan pertama yang juga wakil terkuat Thailand, Nitchaon Jindapol, dengan skor 21-10, 17-21, 21-16.

Dua laga inilah yang membuat Fitriani kembali merasakan memiliki keyakinan dengan kemampuannya. Fitriani merasa punya sesuatu yang unggul dalam dirinya. Maka ketika laga tiga game kembali dilewati Fitri di babak perempat final melawan Yeo Jia Min (Singapura), dengan skor 14-21, 21-15, 21-18. Hal itu merupakan bekal tambahan lagi untuk meningkatkan rasa percaya dirinya.

Busanan (Foto BWFBadminton.com)

Dua laga di semifinal dan final adalah laga dimana Fitriani sudah berada dalam kondisi rasa percaya diri yang lebih utuh. Menang tiga game di semi final atas  pebulutangkis Hongkong, Deng Joy Xuen dengan skor rubber set 12-21, 21-19 dan 21-18. Fitripun bermain lebih percaya diri di final dengan mengalahkan Busanan cukup dua game saja, 21-12 dan 21-14.

Tahun 2019 menjadi tahun kebangkitan seorang Fitriani yang sudah kembali menemukan jati diri yang sebenarnya. Ada dua turnamen lagi di Januari 2019 ini yaitu Malaysia Masters 15-20 Januari dan Indonesia Masters, 22-27 Januari.

Semoga Fitriani semakin professional dan konsisten.

#hensa #kompasiana #bulutangkisindonesia