Kelima, pastikan buka tutup wadah selama 1 minggu awal dan aduk pada hari ke-7, ke-9, dan ke-90 untuk mengeluarkan gas.
Terakhir, setelah eco enzym dipanen, pastikan simpan di tempat yang tidak terkena langsung sinar matahari, memiliki sirkulasi udara yang cukup, dan jauh dari tempat berbahaya lainnya.
Dengan membuat eco enzyme kita telah berpartisipasi dalam mengurangi sampah organik sekaligus memanfaatkannya menjadi sesuatu yang lebih bermanfaat.Â
Penggunaan dan Manfaat Penggunaan Eco Enzyme
Berikut ini beberapa contoh penggunaan dan manfaat dari eco enzyme :
Pertama, menjadi sabun antiseptik karena menurut penelitian International Journal of Environmental Research and Public Health  (2020) bahwa eco enzyme memiliki tingkat efektivitas 50-100 persen yang sama dengan natrium hipoklorot (NaOCl) untuk membasmi bakteri Enterococcus faecalis.
Kedua, sebagai pengendali hama karena cairan fermentasi ini dapat berperan sebagai pestisida alami untuk membasmi hama. Caranya dengan mencampur 15 mililiter eco enzyme dan 500 mililiter air.
Ketiga, menjadi pupuk organik karena membantu penyerapan nutrisi pada tanaman untuk mendapat perkembangan optimal. Caranya dengan mencampur 50 mililiter eco enzyme dengan 1,5 liter air.
Keempat, cairan pembersih rumah tangga alami karena menghasilkan senyawa alkohol dan asam asetat sebagai disinfektan. Caranya dengan mencampur eco enzyme dan air (1:1).
Segudang manfaat dari eco enzyme ini tentunya juga berperan dalam mengurangi penggunaan bahan kimia yang lebih berbahaya. Selain itu kita juga berpartisipasi dalam menerapkan gaya hidup berkelanjutan ramah lingkungan.
Melihat potensi yang begitu besar dari pengolahan sisa buah dan sayur menjadi eco enzyme tentu sebaiknya dapat diaplikasikan di setiap rumah. Dengan begitu kita dapat berperan dalam menjaga kesehatan lingkungan dengan cara sederhana.