Mohon tunggu...
Henri Koreyanto
Henri Koreyanto Mohon Tunggu... Buruh - Kuli

Kadet Ngopa-ngopi

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Penembak Jitu Salah Sasaran

5 September 2022   09:00 Diperbarui: 5 September 2022   09:03 185
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Dulunya agen ini selalu dianggap sebelah mata. Itu bukan tanpa sebab, karena sering gagal membongkar kasus berat menurut versi penguasa. Sebenarnya, gagalnya mereka bukan itu menurut cerita beredar. Ya, karena ada permainan di tingkat elit politik saja yang tak ingin agen ini untuk naik daun. Bahaya! katanya sih gitu.

Tetapi berkaca dari beberapa bulan terakhir, banyaknya kasus-kasus besar yang hampir terbongkar di kalangan elit politik. Agen ini jadi banyak punya dukungan di hati masyarakat atas tanah (upperground).

Untuk menjaga rahasia tidak bocor pengurus agen punya kode panggilan. Para elit politik yang curang mereka sebut Jeri. Sedang untuk pimpinannya mereka menyebut Tom. Dan beberapa kode tambahan seperti angka khusus menjadi kode binatang.

Kring... kring... kring...

"Sekjen di sini." Ujarnya singkat.

"Ranting Ndan, melapor." Tutur si penelepon.

"Dicopy." Ujarnya lagi.

"Berat Ndan." Tuturnya singkat.

"Jeri berulah lagi?" tanya Sekjen menyeringai.

"Apa boleh dibuat, Ndan." Tuturnya suara tersendat.

"Si Tom tahu?" tanya Sekjen lagi seperti sudah paham jawaban.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun