Jenderal Gajah menyapa, "Kancil. Bila dugaanku benar, apakah 1 pleton pasukan Harimau kiriman Raja Singa, seharusnya tiba siang ini?".
Musang Luwak yang mendengar ucapan ini, wajahnya berkerut.
"Seharusnya seperti itu. Walaupun kita kalah dalam jumlah, namun di sisi lain kita menang dalam hal stamina. Harapanku 85 pasukan kita bisa maksimal dalam peperangan nantinya" Ujar Kancil meyakinkan Jenderal Gajah.
"EGGOIISSS", teriak Musang Luwak dengan wajah gusar sambil memukul meja yang membuat gelas minum dari batang bambu itu bergetar. "Andaikan Bajing tak memisahkan diri bersama Jenderal Badak. Kita tak kekurangan dalam hal jumlah pasukan", ujar Musang Luwak semakin kesal terhadap sahabatnya Bajing.
Kancil pun menenangkan Musak Luwak, "Sudah. Sudah. Emosi yang meluap akan mempengaruhi setiap keputusan dalam berperang. Kegagalan Panglima Harimau dalam mengambil keputusan, sudah cukup menjadi pelajaran untuk kita semua".
Mendengar kata-kata Kancil yang seperti itu. Musang Luwak memejamkan mata. Sesekali terdengar pelan hembusan napasnya, berusaha untuk meredam emosi dan menerima keadaan.