Mohon tunggu...
Hennie Triana Oberst
Hennie Triana Oberst Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penyuka traveling dan budaya

Kompasianer Jerman || Best in Citizen Journalism Kompasiana Awards 2023

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Mimpi Tidak Sekadar Bunga Tidur

27 Oktober 2020   06:08 Diperbarui: 27 Oktober 2020   06:22 931
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi ayah dan anak perempuan - foto: Keelco23/pixabay.com

"Selamat tidur, semoga mimpi indah"

Sejak kecil kita sudah akrab dengan ucapan dan bisikan itu. Memang, tidak ada seorang pun yang ingin mengalami mimpi buruk ketika tidur. 

Menurut penelitian yang sudah terbukti secara ilmiah, semua orang saat tidur selalu bermimpi, tetapi hanya 80 persen dari semua orang yang mengingat mimpi mereka. Mimpi tidak hanya bentuk keberadaan manusia, bahkan sangat penting untuk raga maupun jiwa. 

Konon, mimpi itu tidak sekadar bunga tidur, yaitu khayalan di bawah alam sadar kita. Sebagian dari mimpi kita memiliki maknanya sendiri. 

Sejak jaman dahulu, mimpi dipercaya sebagai pesan tidak langsung dari dewa dan *demon. Raja Persia Xerxes percaya bahwa mereka hanya bisa memenangkan pertempuran jika orakel (peramal) berbicara kepada mereka dalam mimpi.

(*Demon, dalam mitologi Yunani, adalah roh, biasanya roh orang yang sudah meninggal.)

Saya termasuk orang yang jarang bermimpi ketika tidur, atau mungkin lebih tepat dikatakan jarang ingat dengan mimpi. Mungkin saya termasuk di dalam bagian 20 persen orang yang lupa dengan mimpinya.

Bagaimana dengan arti dari mimpi?

Saya juga bukan orang yang menganggap bahwa setiap mimpi itu memiliki makna. Tetapi, pernahkah kalian bermimpi dan menjadi kenyataan?

Ayah dan saya

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun