Ibu saya tersenyum bahagia mendengar jawaban itu, dan saya pun tersentak, terbangun dari tidur. Di luar masih gelap, masih dinihari.
Ayah saya waktu itu tidak sakit, tetapi karena ada penyakit jantung yang kadang kambuh ada rencana beliau akan menjalani operasi bypass dalam waktu dekat di negara tetangga. Saya beserta dua saudara perempuan yang tinggal di Eropa sudah bersiap akan berangkat menemani beliau ke sana.
Tanggal 6 Maret 2009, subuh waktu Jerman, satu-satunya kakak laki-laki kami menelpon. Kami diminta segera berangkat ke Medan, secepatnya. Ayah kami masuk rumah sakit, kritis. Beliau berpulang tidak lama setelah itu.
Inilah jawaban mimpi saya tiga hari sebelumnya. Ternyata ibu memang meminta izin saya untuk mengikhlaskan ayah, menemaninya di sana. Mungkin inilah bentuk cinta sejati mereka berdua.
Al-Fatihah untuk mereka berdua.
-------
Hennie Triana Oberst - DE.26102020
Bacaan: Mimpi/planet-wissen.de