Mohon tunggu...
Hennie Triana Oberst
Hennie Triana Oberst Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penyuka traveling dan budaya

Kompasianer Jerman || Best in Citizen Journalism Kompasiana Awards 2023

Selanjutnya

Tutup

Foodie Artikel Utama

Pistachio, Makanan Kerajaan Babilonia dan Rempeyek

14 September 2020   03:30 Diperbarui: 14 September 2020   21:20 1083
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto: pixel2013/pixabay.com

Pistachio, kacang berkulit keras, berbentuk agak lonjong dan berwarna hijau ini sering menjadi cemilan kala bersantai.

Menurut legenda, Ratu Sheba dari kerajaan Babilonia menjadikan pistachio sebagai makanan eksklusif kerajaan dan melarang masyarakat awam untuk menanamnya sebagai konsumsi pribadi.

Konon kabarnya, Raja Nabū-kudurri-usur II juga menanam pohon pistachio ditanam di Taman Gantung Semiramis* yang dibangunnya.

Kata "pistachio" berasal dari Bahasa Persia "peste".

Pistachio termasuk jenis tanaman tua, berasal dari Timur Tengah. Pistacia atlantica atau Pistacia khinjuk (pistachio liar) sudah ada sejak Zaman Batu pada Budaya Natufia. Catatan sejarahnya dapat dilihat di situs arkeologi Tell Abu Hereyra di Suriah.

Dari Timur Tengah tanaman ini menyebar ke Mediterania, menjadi makanan lezat yang berharga. Tiga negara penghasil pistachio terbesar di dunia adalah Iran, Amerika Serikat, tepatnya di negara bagian Kalifornia dan Turki.

Harga kacang ini tergolong relatif lebih mahal dibandingkan dengan jenis kacang lainnya. Alasannya adalah pohon pistachio harus tumbuh sekitar 7 tahun sebelum menghasilkan buah pertamanya.

Di samping itu, pohon ini harus ditanam sepasang. Pohon betina nantinya yang akan menghasilkan buah.

Jika buah sudah siap panen, sekitar bulan September, harus selesai dalam waktu tiga minggu. Sebab pistachio sangat gampang terserang jamur, yang bisa memicu kanker bagi yang mengonsumsinya.

Foto: Alexas_Fotos/pixabay.com
Foto: Alexas_Fotos/pixabay.com

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun