Mohon tunggu...
Hennie Triana Oberst
Hennie Triana Oberst Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penyuka traveling dan budaya

Kompasianer Jerman || Best in Citizen Journalism Kompasiana Awards 2023

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Merawat Tulisan Lama yang Terbengkalai

13 Mei 2020   21:18 Diperbarui: 15 Mei 2020   19:49 389
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
foto: Pexels/ pixabay.com

Beberapa hari lalu, tepatnya tanggal 9 Mei ada notifikasi komentar di tulisan saya yang pertama di Kompasiana, dari seorang Kompasianer asal Medan (teman sekampung), nama pena "Abanggeutanyo".

Cuplikan komentar beliau pada tulisan perdana dengan judul "Yang Lezat dari Shanghai" yang tayang 9 tahun yang lalu, tanggal 16 Maret 2011 adalah sbb;

"... Artikelnya terputus tampaknya. Jika ada waktu bolehlah dibenahi. Merawat tulisan lama jg masuk dalam kategori penulis yang perduli dengan krya-karyanya..

...

Maaf, sekadar rujukan siapa tahu bisa menolong "merawat" artikel lama kita di Kompasaiana.

kompasiana.com/abanggeutanyo

Semoga bisa membantu..

salam"

Tulisan perdana tersebut saya post ketika awal tinggal di negeri Tirai Bambu, saat itu saya sedang berada di Shanghai -- sebelum pindah ke ibukota di Beijing -- mengurus segala dokumen termasuk pemeriksaan kesehatan yang diwajibkan oleh negara tersebut. 

Pada masa inilah saya kenal pertama kalinya seorang Kompasianer yang tulisannya sangat menginspirasi, Mama Syasya. Pada saat itu beliau juga sedang bermukim di Tiongkok, hanya berada di provinsi yang berbeda dengan saya. Mama Syasya punya tempat yang sangat istimewa. Belakangan ini Mama Syasya jarang menulis, sepertinya memang kesibukannya belum bisa disela. 

Kembali ke pesan dari Kompasianer Abanggeutanyo. Terima kasih tak terhingga atas komentar dan sarannya. Saya cukup lama berhenti menulis di Kompasiana, sampai tahunan.

Alasannya karena beberapa tahun lalu saat saya masih di Tiongkok, Kompasiana kadang sering error. Ditambah lagi jaringan internet di Cina relatif lambat (saat itu), bisa jadi lokasi rumah kami yang memang tidak baik menangkap sinyal. Saking seringnya error, maka saya pun putus asa untuk mencoba menulis lagi di Kompasiana.

Hingga tahun 2019, tanggal 4 November saya kembali menulis di K, menyambung artikel yang sudah lama terputus. Saat itu saya telah kembali ke Jerman, dan sepertinya jaringan K hingga saat ini baik-baik saja.

Penulis di Kompasiana yang saya kenal baik dan masih aktif menulis selain Mama Syasya adalah Pak Tjiptadinata Effendi dan Bu Roselina, juga Kompasianer dari Jerman, Gaganawati Stegmann. 

Di tulisan saya yang kedua di tahun 2019 saya dapat sambutan dan komentar dari Pak Tjipta;

"Halo Hennie,welcome back. Senang baca tulisannya lagi. Terima kasih ya ,salam hangat dari kami untuk sekeluarga.ya"

Sesuai saran dari Abanggeutanyo, tulisan lama saya yang berantakan penampilannya, bahkan banyak yang hilang komentar dan gambarnya, perlahan saya rapikan. Tapi bentuk tulisannya masih sama, sebagai bahan perbandingan dan pembelajaran untuk saya.

Penampilan Kompasiana juga ternyata sudah sangat berubah, dengan tingkat dan poin-poin yang berlaku. Saya kembali menjadi penulis baru sejak 2019 itu. Kemudian mengenal penulis-penulis lain yang yang sudah lebih lama (dibandingkan saya ketika kembali di 2019).

Kompasiana ternyata adalah sebuah rumah yang menyajikan tulisan dari ribuan individu yang saling terhubung dan mendukung satu sama lain.

Terima kasih untuk semua.

Salam hangat selalu.

.

-------

Hennie Triana Oberst

DE 13052020

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun