Mohon tunggu...
Hennie Engglina
Hennie Engglina Mohon Tunggu... Freelancer - Pelajar Hidup

HEP

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Pelit

18 November 2018   03:54 Diperbarui: 5 September 2019   18:41 915
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
pelit_sumber:yourbusinesscoachingclub

Dapat dipahami. Sebab, orang yang pelit bergantung pada uangnya, sedangkan orang yang dermawan memiliki prinsip tertentu tentang berkat atau rejeki sehingga membuatnya bisa lebih tenang daripada si pelit.

G. Semoga Kita Tidak Pelit

Uang dan Harta Kekayaan bagaikan air dalam bak penampung. Bayangkanlah, jika air di dalam bak tidak dikeluarkan, maka air itu akan membusuk. Tidak sehat lagi. Bisa bikin penyakit.

Bukalah saluran bagi air itu keluar mengalir ke tempat lainnya, maka air baru akan terus mengalir mengisi bak itu: berkat baru, berkat segar, dan menyehatkan diri dan hidup kita.

Manusia terlahir sebagai seorang bayi yang tidak tahu apa-apa dan tidak bisa apa-apa. Manusia membutuhkan pertolongan manusia lain hingga kemudian menjadi manusia mandiri.

Tuhan menghadirkan manusia demi manusia untuk menjadi penolong bagi manusia lainya. Tuhan menciptakan manusia dan manusia lainnya untuk saling mempertahankan hidup. 

Jangan terlalu menggenggam kuat berkat Tuhan dalam genggaman tangan sendiri, sebab di dalam berkat yang kita terima ada berkat milik orang lain yang dititipkan Tuhan melalui kita.

Terlalu menggenggam uang dan harta benda akan kehilangan dengan cara yang tidak diinginkan. Jangan sampai uang dan harta benda itu "diambil paksa" dengan cara dicuri, dijambret, hilang, mengalami kerugian yang besar, ditipu, dan lainnya. Bisa saja begitu, walau tidak selalu begitu. Coba renungkan saja.

Salam. HEP.-

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun