Beberapa pola pikir yang membentuk sifat mental pelit:
1. Susah Cari Uang.
Karena mengalami dan merasakan bagaimana susahnya mencari uang, maka seseorang bisa menjadi sukar melepaskan uangnya. "Enak saja! Saya kerja keras untuk mendapatkan uang, dia hanya minta-minta bantuan!". Atau, "Enak saja, pinjam. Beli!".
2. Prinsip Jangan Meminta atau Meminjam dari Orang. Â
Prinsip yang sesungguhnya bermuatan maksud positif ini bisa membuat orang juga menjadi tidak mudah untuk melepaskan atau membagi apa yang dipunyainya kepada orang lain. Sebab prinsipnya, toh kalau ia kekurangan, ia juga tidak akan meminta atau meminjam dari orang lain.Â
3. Hartaku adalah Milikku dan Untukku.Â
"Tidak ada hak orang lain pada hak kepemilikanku". Ia bisa meminjam dan meminta dari orang lain, tetapi ia tidak suka meminjamkan dan memberi apa yang dipunyainya.
4. Jangan Sampai Kekurangan dan Tidak Berpunya.
Kekuatiran bakal kekurangan dan tidak berpunya bisa membuat orang menjadi pelit. Berkurang sedikit saja, ia mulai kuatir dan gelisah karena merasa tidak aman lagi, apalagi bila tidak ada uang sama sekali.
F. Rawan Stress
Hasil penelitian yang dilakukan oleh Profesor Uwe Dulleck dan Dr. Markus Schaffner dari QUT Queensland Behavioral Economics Grup (QuBE) dirilis oleh ScienceDaily (24/08/2014) membuktikan adanya tekanan mental seseorang dalam pengambilan keputusan ekonomi.
Dikatakan, bahwa orang yang pelit mudah menjadi stress, sedangkan orang yang dermawan kurang mengalami stress daripada orang yang pelit.