Mohon tunggu...
Hennie Engglina
Hennie Engglina Mohon Tunggu... Freelancer - Pelajar Hidup

HEP

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Ucapkan Hal yang Positif

22 Oktober 2018   06:21 Diperbarui: 29 Januari 2019   03:11 616
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
r3.cpapracticeadvisor

Isteri yang kesal terhadap kelakuan suami cenderung hanya menyebutkan keburukan-keburukan suami untuk didengar suami. Kekesalan orangtua terhadap kelakuan anak membuat orangtua terus menyebutkan hal-hal buruk tentang anak untuk diketahui oleh anak.

Dengan demikian, setiap hari hanya hal-hal buruk saja yang terdengar. Kehidupan yang sudah serba negatif diisi dengan pikiran dan lisan yang negatif, lengkaplah sudah. Perubahan yang diharapkan tak kunjung menghampiri malah makin jauh. 

Manusia tidak hanya perlu disadarkan akan keburukannya, tetapi manusia juga membutuhkan pengakuan bahwa ia juga punya hal yang baik pada dirinya.

Seyogianya kita tidak hanya mengharapkan perubahan positif pada orang lain tetapi juga mengucapkan hal positif tentang dirinya.

Misalnya, sebagai orangtua, gantilah juga menu marah yang setiap hari diberikan kepada anak. Amati sifat-sifat baik dan mulia pada diri anak dan katakanlah kepadanya bahwa ia memiliki itu. Misalnya, ia anak yang sabar, tekun, setia, penyayang, menghormati orang yang lebih tua, murah hati, bisa dipercaya, dsb.

Intinya, hal yang bersifat karakter atau kepribadian yang positif, sampaikanlah kepadanya bahwa ia memiliki itu, bahwa pada dasarnya ia adalah anak baik.

Hindari membandingkan sifat buruk anak dengan menyebutkan sifat baik saudaranya atau anak lain. Misalnya, "Kamu harusnya mencontohi adikmu". Atau, "Lihat, anak Pak RT itu tidak seperti kamu!"

Makin disebutkan saudaranya lebih baik dari dia, makin tidak suka dia untuk menjadi seperti saudaranya itu. Apalagi untuk suami istri. Istri memuji suami orang lain atau menyebut laki-laki lain lebih baik bisa membuat suami makin tidak perduli.

Berharap isteri/suami berubah dengan setiap hari menyebutkan hanya keburukan-keburukannya itu bisa membuat isteri/suami menyimpul rasa bahwa ia sudah tidak ada arti apa-apa lagi.

Bila masih mengharapkan sebuah perubahan baik, sebaiknya jangan hanya menyebut keburukan. Mulailah hari ini menyebutkan hal-hal positif tentang diri pasangan. Tidak mungkin tidak ada. Pasti ada. Temukanlah itu.

Ini bukan kunci perubahan hidup seseorang, namun menyebutkan apa yang baik di diri seseorang adalah salah satu terapi psikis yang mendorong hal-hal positif di dalam diri manusia menjadi lebih kuat dari hal-hal negatif di dirinya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun