Mohon tunggu...
Hendy Adinata
Hendy Adinata Mohon Tunggu... Freelancer - Sukanya makan sea food

Badai memang menyukai negeri di mana orang menabur angin | Email: hendychewadinata@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Beauty Artikel Utama

Standar Kita: Tato Buruk, Rias Wajah Baik

14 November 2019   01:27 Diperbarui: 14 November 2019   11:25 406
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Young Lex (sumber: mtvasia.com)

"Kulit yang bagus dicoret-coret, coretannya permanen lagi, setelah itu tidak bisa hilang sampai mati, tidak bisa mengikuti donor darah, tidak bisa mengikuti CPNS," dan sebagainya. 

Teman ini juga mengatakan bahwa dirinya tidak ingin menikah dengan pria bertato, karena alasan di atas, "Tubuhnya sendiri tidak dia jaga, gimana mau menjaga aku?" Penulis menangkap pesan ini sebagai gurauan belaka saja.

Penulis pun bertanya, "Bagaimana dengan wanita yang melukis wajahnya? Dari yang cokelat dilebur dengan bedak sehingga putih? Bulu mata palsu, bibir yang tidak merah ditato merah dan alis yang tidak hitam ditato hitam dan diukir bentuknya? Bukankah itu juga merupakan praktek tato dalam pengertian yang lain?"

Teman ini menjawab bahwa itu hal yang lain, perempuan berias untuk tampil cantik. Penulis juga mau bertanya, apakah pria ingin membuat tato tanpa alasan? Pastinya ada, yaitu untuk tampil menarik.

Tanya si perempuan, "Adakah perempuan yang berias tampil tidak cantik? Suka tidak lihat perempuan yang dandan?" Penulis langsung menjawab jelas cantik, dan jelas suka. 

Bahkan pria yang berdandan juga di satu sisi pasti akan terlihat menarik, namun bila timbul tanda-tanda tidak wajar, kita yang melihatnya pasti juga diselimuti rasa 'jijik'.

Pertanyaan selanjutnya ditanyakan kepada teman ini, "Apakah kamu suka melihat pria bertato? Motif dan gambar tatonya bagus loh, detail, sempurna dan memiliki makna?" teman ini menjawab, "Pokoknya jelek."

Bertato dan berias memiliki substansi yang sama, karena ditujukan untuk menambah daya Tarik dan percaya diri. Mengapa sesuatu bisa dianggap buruk bagi orang lain dan dianggap baik bagi orang yang lain? Sudut pandang yang ditunjang dengan wawasan itulah jawabannya.

Tidak adil rasanya bila kita menjustifikasi tato adalah mutlak buruk. Untuk membela kalimat ini, penulis ingin mengambil contoh dari kesalahan dandan. 

Semua pria pasti setuju bahwa ketika perempuan berdandam menor dan aneh (misalnya Rina Nose yang selalu dandan aneh di OVJ), tidak hanya tidak cantik, tapi juga merusak mata. Namun itu hanya dilihat dari sisi penampilannya saja, untuk sifat itu hal lain.

Sama halnya dengan tato, ada tato yang bagus, ada pula yang jelek. Tato yang bagus membuat kita yang melihatnya kagum. Kita kagum akan gambar yang detail, permainan warna, motif, dan filosofinya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Beauty Selengkapnya
Lihat Beauty Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun