Mohon tunggu...
Hendriko Handana
Hendriko Handana Mohon Tunggu... Freelancer - Orang biasa, menulis suka-suka

Pria berdarah Minang. Seorang family man humble. Hobi membaca, menulis, dan berolahraga lari. "Tajamkan mata batin dengan mengasah goresan pena"

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Asrama Tua Menuju Istana Merdeka (6): Doa Orangtua Didengar Semesta

1 Agustus 2019   02:30 Diperbarui: 23 Agustus 2019   21:24 527
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Saya bersama Mama dan Papa Tercinta

Seorang pasien langganan papa berusia tua pernah berseloroh, ngobrol denganku, "Nak, kami sudah coba berobat ke dokter spesialis, tapi justru obat dari papamu selama ini lebih manjur buatku."

Haha... Aku tak bisa menjawab, hanya kubalas dengan tawa lebar.

Perihal ini, terpisah saat makan malam keluarga kami di rumah, Papa pernah berkisah, "Papa ini bukan dokter. Tidak punya pendidikan tinggi. Papa hanya ingin membantu orang lain dengan keahlian yang Papa miliki. Papa yakin bahwa kesembuhan pasien itu datang dari Allah. Makanya selain memberi ramuan obat, Papa selalu doakan setiap pasien yang datang diberi kesembuhan oleh Allah. Itu kuncinya"

"Hmm.. ini mantranya Papa," pikirku.

Ternyata seorang Pak Mantri punya mantra. Itu kekuatan doa.

Papa saat diundang Pak Harto ke Istana
Papa saat diundang Pak Harto ke Istana

~~

Merak menuju Jakarta, 1989

Kapal feri menyentuh dermaga dan merapat, jangkar kemudian terpaut. Bis kami lantas keluar dan melanjutkan perjalanan darat. Masih beberapa jam perjalanan sebelum mencapai Jakarta.

"Ma, kita sudah sampai di Jakarta", teriakku girang.

Usiaku masih 3 tahun saat itu. Kami dalam perjalanan dari Payakumbuh menuju Jakarta. Liburan keluarga. Begitu cerita Mama.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun