Mohon tunggu...
Hendra Purnama
Hendra Purnama Mohon Tunggu... Freelancer - Seniman yang diakui negara

Penulis yang tidak idealis, hobi menyikat gigi dan bernapas, pendukung tim sepakbola gurem

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Piala Dunia 2022: Spanyol Mengajarkan Pentingnya Menabung

3 Desember 2022   19:24 Diperbarui: 4 Desember 2022   05:51 277
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Photograph: Peter Cziborra/Reuters

Kalau memikirkan situasi di atas, tidak heran jika Anath Lee Wales berkata, "Effective saving can lead to a successful wealth achievement." 

Meskipun Anath bicara tentang uang, tapi perspektifnya bisa dilihat dari "simpanan gol" pada sebuah turnamen sepak bola. Karena tabungan tujuh golnya, maka ketika dilanda masalah besar, yaitu kekalahan di saat yang paling krusial, Spanyol tetap bisa lolos dari lubang jarum. Sebaliknya, Jerman yang "membuang-buang kesempatan menabung gol", gagal menyelamatkan diri di saat terakhir meski mereka meraih kemenangan.

Bukan cuma Jerman. Hal ini juga berlaku untuk Mexico dan Uruguay. 

Kedua tim ini terlalu "malu" untuk menabung gol, hingga akhirnya harus tersingkir hanya karena persoalan aggregate.

Mexico hingga putaran terakhir di grup C harus bersaing dengan Polandia. Pada pertandingan terakhir mereka berhasil menekuk Arab Saudi 2-1, tapi mereka malah tersingkir. Sebaliknya Polandia yang kalah 0-2 dari Argentina berhak maju ke fase gugur.

Lho, bagaimana bisa tim yang berhasil menang malah tersingkir? Dan yang kalah malah maju?

Sederhana: karena selisih satu gol saja.

Padahal andai Mexico bisa mencetak satu gol tambahan saja di pertandingan kedua atau ketiga—cukup satu gol tanpa mengubah hasil pertandingan—bisa jadi mereka yang lolos dan Polandia mesti terlempar ke posisi ketiga.

Begitu juga Uruguay di grup H. Andai mereka mencetak satu gol tambahan saja di pertandingan kedua atau ketiga—terserah mau yang mana—bisa jadi mereka yang melaju dan Korea Selatan yang pulang kampung. Ketika Uruguay menyadari bahwa mereka membutuhkan satu gol, semua sudah terlambat. Waktu tinggal sedikit. Mati-matian mereka berusaha membobol gawang Ghana di waktu injury time, tapi gagal. Malah banyak peluang terbuang karena panik dan terburu-buru.

Dalam hal ini mungkin Jerman, Mexico, dan Uruguay mesti lebih meresapi lagi kata-kata Vineet Raj Kapoor, "Either fill pitchers or live by the river..." Lebih aman memiliki simpanan air daripada hidup bergantung pada pasang surutnya air sungai.  Karena kita tidak akan bisa menebak arah aliran sungai. Bisa jadi saat kita membutuhkan air, ternyata sungai itu malah kering. Tapi jika kita sudah punya persediaan air, meski sungai kering kita tidak akan risau.

Di Piala Dunia kali ini, Jerman, Mexico, dan Uruguay terlambat menabung. Akhirnya mereka sendiri yang menderita.

Salam olah raga!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun