Mohon tunggu...
Hendra Purnama
Hendra Purnama Mohon Tunggu... Freelancer - Seniman yang diakui negara

Penulis yang tidak idealis, hobi menyikat gigi dan bernapas, pendukung tim sepakbola gurem

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Piala Dunia 2022: Spanyol Mengajarkan Pentingnya Menabung

3 Desember 2022   19:24 Diperbarui: 4 Desember 2022   05:51 277
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Photograph: Peter Cziborra/Reuters

Hukuman mati itu seolah hampir saja terjadi ketika di menit 70' tiba-tiba Costa Rica bisa unggul 2-1 atas Jerman, dengan begitu secara klasemen Spanyol serta Jerman terjerembab ke posisi bawah. Ini malah lebih gawat lagi. Apa kata dunia jika dari grup neraka ini yang lolos dua negara non unggulan, sementara dua negara yang pernah juara dunia malah harus angkat koper?

Tapi untunglah, mimpi buruk Spanyol hanya berlangsung tiga menit saja, karena pada menit 73' Kai Havertz berhasil mencetak gol ke gawang Costa Rica untuk menyamakan kedudukan.

Akhirnya  Jerman menang 4-2 sementara Spanyol tetap kalah 1-2. Hasil ini membuat Jepang menjadi juara grup E dengan 6 poin, disusul Spanyol dengan 4 poin, dan Jerman di posisi tiga dengan raihan sama-sama 4 poin, lalu Costa Rica duduk di posisi buncit dengan 3 poin. 

Spanyol tetap lolos ke babak berikutnya, tapi jadi banyak pihak yang mempertanyakan kualitas juara dunia 2010 ini. Alvaro Morata sampai geleng-geleng kepala. "Ini tidak bisa dipercaya, ini tidak akan mungkin terjadi lagi!" Tegasnya. Sementara itu kapten Sergio Busquets mengatakan bahwa faktor utama kekalahan timnya adalah kehilangan kontrol. "Di babak kedua, kami membuat kesalahan dan membuat mereka jadi punya rasa percaya diri." ujarnya

Apapun bisa dijadikan alasan dan analisis, tapi kalau dipikir-pikir, lolosnya Spanyol dari neraka grup E ini cukup ironis. Sebab bisa dibilang pada pertandingan itu mereka tidak punya kuasa menentukan nasibnya sendiri. Bahkan tidak berlebihan jika seandainya Spanyol juara dunia, mereka mesti memberi bonus khusus pada Kai Harvetz. 

Tanpa brace dari pemain Chelsea tersebut, Spanyol pasti sudah harus pulang, sebab beda dengan Jerman yang bisa mengejar ketertinggalan dari Costa Rica, pemain-pemain Spanyol malah seperti hilang akal menembus pertahanan Jepang pasca gol Tanaka; dan tentu saja selama sebuah tim tidak bisa mengubah skor dengan usaha sendiri, maka nasib mereka benar-benar ditentukan hasil pertandingan lain.

Begitu juga situasi di grup E saat itu. Spanyol benar-benar tergantung pada hasil partai Jerman vs Costa RIca. Andai Costa Rica berhasil mengalahkan Jerman dengan skor berapapun, atau Jerman berhasil menggasak Costa Rica 8-0, maka Spanyol harus pulang dengan berurai air mata.

Wow? Jerman butuh 8-0 untuk mengubah posisi klasemen?

Ya, sebenarnya Spanyol sejak awal punya modal bagus: kemenangan 7-0 lawan Costa Rica di pertandingan pertama.

Sayangnya, mereka seperti menghabiskan "keberuntungan" di sana. Setelah kemenangan besar itu, mesin Spanyol seperti macet. Mereka jadi sulit membuat gol lagi.  

Secara kekuatan tim, itu mengherankan, karena kita bicara tim sekaliber Spanyol. Namun kalau kita sekadar bicara modal lolos dari grup, ternyata jumlah gol itu cukup. Setidaknya, Jerman harus mencetak margin yang sama ke gawang Costa Rica. Andai saja di pertandingan pertama Spanyol hanya menang 2-0, maka di klasemen akhir mereka pasti tergeser ke posisi ketiga.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun