Mohon tunggu...
Hendra Permana
Hendra Permana Mohon Tunggu... wiraswasta -

belajar menuliskan apa yang terlihat di mata, terdengar di telinga dan dirasakan oleh hati. catatan lainnya ada di hapesurya.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Money

Kini, Modal Bukan Lagi Momok Memulai Usaha

24 Mei 2013   08:20 Diperbarui: 24 Juni 2015   13:06 463
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Saya memulai usaha pasarterasi 2 tahun yang lalu memang nyaris tanpa modal. Hanya bermodalkan bensin motor dan beli botol minum di jalan saat berkeliling mencari barang yang bisa dijual. Hingga akhirnya keberuntungan pun Allah Subhanahu Wa Ta'ala takdirkan, saya bisa meminta uang muka di awal transaksi saya dengan konsumen pertama saya.

Dan kejadian seperti ini saya rasa hanya terjadi pada beberapa pebisnis pemula. Tidak semua pengusaha dan semua bidang bisnis bisa dimulai dengan cara seperti ini, kecuali atas pertolongan dari Yang Maha Menolong. Terkadang saat kita mendapatkan konsumen pertama, perlu modal (meski jumlah yang sedikit) untuk melayani pesanan konsumen kita, seperti proyek pemerintah.

Dan faktor modal inilah yang kerap menghalangi seseorang untuk memulai bisnis. Meski tidak semua bisnis harus dimulai dengan modal yang besar, tapi modal keuangan ini tetap dibutuhkan. Kabarnya survey telah membuktikan faktor modal menjadi penghambat pertumbuhan kewirausahaan di negara kita.

Dan terbukti, pada tanggal 16 Mei 2013 kemarin saat saya menghadiri acara Intermediasi UMKM dengan Lembaga Pembiayaan di Hotel Sahid Lippo Cikarang, saya mendapati banyak sekali pelaku usaha yang membutuhkan bantuan modal, entah untuk pengembangan skala usaha ataupun modal untuk pembelian pesanan menjelang Lebaran tahun ini. Malah ada pengusaha kue klapertart yang perlu pinjaman untuk membeli mesin senilai 30 jutaan, tapi tidak ingin pinjaman yang berbunga. Menjerat kabarnya. Ada juga pengusaha makanan dodol yang butuh pinjaman dana 100 juta untuk dikembalikan lagi 1 bulan, tapi bingung dengan hitungan bunga yang terlalu besar.

Di acara tersebut, ada juga UKM yang sudah 2 tahun di biayai oleh salah satu bank plat merah hingga saat ini dia sudah menjadi CV, memberikan testimoni sebagai pelaku usaha yang dibantu perbankan tersebut. Namun banyak juga UKM yang hadir tidak tertarik untuk meminjam dari lembaga pembiayaan tersebut dikarenakan syarat jaminan dan skema pengembalian utang yang memberatkan. Pada acara itu, saya tidak melihat lembaga pembiayaan, termasuk bank plat merah, yang mendukung pembiayaan untuk pelaku UMKM agar bisa bertumbuh bersama.

Hingga saya sadari, ternyata apa yang sudah diusahakan teman-teman pelaku usaha TDA untuk membuat lembaga permodalan sendiri, yang tentunya sesuai karakter usaha UMKM, telah menjadi solusi yang saling menguntungkan bagi pertumbuhan kewirausahaan di Indonesia.

Hal ini karena saya perhatikan, sangat berbeda dengan apa yang dilakukan lembaga pembiayaan plat merah tersebut. Mereka yang digencarkan untuk pro rakyat, namun kenyataannya, meminta jaminan dari rakyat alias pelaku usaha itu sendiri. Bahkan hingga meminta bayaran bunga yang tinggi untuk pengembalian utangnya. Sama sekali tidak fleksibel dan saling memudahkan bagi para pelaku usaha kecil.

Dari info yang saya dapat, komunitas TDA (Tangan Di Atas) telah membuat lembaga permodalan sendiri yang bebas bunga dan nyaris tanpa jaminan. Nah lho kok bisa? Karena lembaga dalam bentuk Koperasi Simpan Pinjam (KSP) ini disalurkan pada anggota yang sudah trusted member. Proses verifikasi keanggotaan ini melewati rekomendasi dari antar teman, FGD (Forum Grup Diskusi), atau Kelompok Mentoring dari lingkungan TDA sendiri, sehingga keamanan dan kepercayaan antar anggota lah yang menjadi surat jaminannya.

Kabar baiknya, keanggotaan KSP ini tidak melulu untuk member komunitas TDA. Namun sudah terbuka untuk komunitas bisnis lainnya. Cukup kita mendaftar sebagai anggota koperasi, serahkan fotokopi KTP dan setoran pokok dan Sertfikat Modal Koperasinya (SMK), maka kita sudah berhak mendapat akses pinjaman yang lunak tersebut atau menabung untuk membantu permodalan teman kita pelaku usaha lainnya.

Sekilas memang meminjam di KSP itu tidak "sekeren" kita meminjam ke bank. Namun pertimbangan keribetan proses, pentingnya jaminan serta pengenaan suku bunga yang tinggi, harus kita pertimbangankan sangat matang. Daripada terbelit bunga dan sita jaminan yang banyak dialami pelaku usaha yang lain, tak ada salahnya kita manfaatkan kehadiran Koperasi dari para pelaku usaha ini.

Untuk info lengkap soal kemudahan solusi permodalan dari KSP Dana Wirausaha ini, silahkan klik di www.danawirausaha.com atau kontak ketuanya Pak Adi di komunitas Tangan Di Atas. Saya sudah menjadi anggota KSP Dana Wirausaha, berharap ada pengusaha yang bisa memanfaatkan uang simpanan saya untuk digunakan memperbesar usahanya. Kini Modal bukan lagi hal yang harus ditakutkan (momok) untuk memulai usaha.

Hendra Permana

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun