Kehadiran karakter Quan, mantan prajurit operasi khusus dalam Perang Vietnam, semakin menambah misteri dan ketegangan dalam cerita.
Meskipun tidak banyak yang bisa kita ketahui tentang latar belakang Quan, seiring dengan berjalannya film, kita menyadari bahwa dia adalah orang yang sangat berbahaya.
Dengan motivasi yang sangat pribadi, Quan menunjukkan tingkat kekejaman yang mencerminkan kemarahan individu ketika sangat terluka.
Meskipun aksi di dalam film tersebut bertempo cepat seperti normalnya sebuah film Jackie Chan, terdapat suasana lain dalam setiap dampak yang dihasilkan.
Penonton seolah bisa merasakan setiap pukulan, tendangan, dan serangan. Seperti yang biasa dialami oleh seorang pahlawan protagonis dalam film action, Quan mendapat serangan terlebih dahulu dan nyaris terbunuh.
Yang membuat film ini berbeda adalah penggemar Chan biasanya mengasosiasikan aksinya dengan ciri khas yang terkenal, yaitu menggunakan perabotan rumah tangga dengan cara yang lucu untuk keluar dari situasi sulit.
Ketika dia mengambil kursi, penonton secara otomatis berasumsi bahwa dia akan secara kreatif menggunakannya untuk melawan musuh. Namun, semua yang dia lakukan di dalam film ini sangat berbeda.
Ketika Quan bertemu dengan Hennessy dan memaksa untuk memperoleh informasi darinya, ada beberapa kesan kekejaman yang tidak terbayangkan dari karakter yang diperankan oleh Chan.
Saya sendiri sangat terkesan dan tidak menyangka seorang Jackie Chan akan tampil seperti itu. Orang yang biasanya berperan di film komedi kung-fu dengan kebiasaan melempar perabotan, kini menjadi pembunuh yang dingin, bertekad untuk mendapatkan keinginannya dengan cara apa pun yang diperlukan.