Modal sosial yang menjadi daya dukung sebuah kepemimpinan, walau tampak proyeksi legacy politik berkelanjutan dalam berbagai kebijakannya. Seperti dalam sebuah kebijakan yang berlanjut dan jangka panjang. Walau kepemimpinan telah berganti rupa.
Melalui sudut pandang demokratisasi secara positif, hal ini tentu harus ditinjau dari keterbutuhan masyarakat yang kompleks. Tidak pula terjebak dalam sistem yang aristokratik secara pragmatis. Tanpa unsur pelibatan publik dalam perumusan proyeksi yang positif.
Inilah yang kiranya dapat menjadi tela'ah bersama, khususnya dalam menilai legacy politik yang tampak mengemuka belakangan ini. Ada semacam harapan, atas kebijakan yang ditetapkan.
Walau unsur kealpaan dalam berbagai kajiannya dapat dijadikan koreksi secara terbuka dan transparan. Tak lain demi ketercapaian proyeksi yang berkelanjutan dalam tujuan yang bersifat positif dan memberi daya guna bagi masyarakat.
Maka legacy politik akan dapat termanifestasikan dengan baik. Inilah simbol ketercapaian yang dapat menjadi penilaian dalam ruang publik. Penilaian akan baik buruknya suatu pemerintahan, sesuai dengan harapan rakyat melalui keterlibatannya dalam bernegara.
Bukan sekedar menikmati atau menjalankan keputusan, tanpa melibatkan unsur yang saling berkepentingan. Proses demokratisasi inilah yang menjadi landasan bagi kemajuan sebuah bangsa. Tidak melulu melalui ruang legislator yang cenderung politis.
Proses demokratisasi dengan membuka ruang keterlibatan publik kiranya dapat menjadi alternatif dalam menentukan sebuah kebijakan kedepannya. Tanpa ada unsur paksaan atau tekanan, demi ketercapaian harapan publik melalui sistem keterwakilannya.
Semoga bermanfaat, salam damai, dan terima kasih.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI