Mohon tunggu...
Hendra Fokker
Hendra Fokker Mohon Tunggu... Guru - Pegiat Sosial

Buruh Kognitif yang suka jalan-jalan sambil mendongeng tentang sejarah dan budaya untuk anak-anak di jalanan dan pedalaman. Itu Saja.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Ketika Generasi Muda Melupakan Sejarah Bangsanya Sendiri

3 Agustus 2022   20:10 Diperbarui: 3 Agustus 2022   20:19 1054
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Maka tidak heran, jika para artis Citayam menolak pemberian beasiswa untuk sekolahnya. Krisis jati diri dimulai dari hilangnya rasa cinta terhadap bangsanya. Khususnya terhadap perjuangan para pahlawan bangsanya dahulu kala.

Membangun kesadaran kritis tentu harus berangkat dari pembiasaan diri membaca realitas dan sejarah. Peristiwa di masa lalu yang sejatinya dapat kita sampaikan untuk generasi saat ini. Karena itu tugas bagi seorang pendidik. Dengan beragam metode tentunya.

Syukur, di kompasiana kita dapat secara langsung memantau perkembangan para peserta didik melalui pendekatan literatif. Dan tentunya dapat membangun daya kritis, untuk pula turut membaca artikel lainnya. Kenapa tidak?

Banyak hal menarik yang sekiranya bisa tersampaikan di era pendidikan berbasis digital. Khususnya ketika generasi muda kini dapat dengan mudah mengakses laman-laman berita favoritnya.

Bila ditanya apa yang sebenarnya dicari oleh para pendongeng sejarah yang kehilangan waktu mengajarnya kini? Tentu tidak lain hanya ingin terus menjaga kisah sejarah bangsa agar tidak hilang tergerus kemajuan zaman.

Bukan sekedar di dalam kelas, tetapi hingga anak-anak yang kehilangan akses pendidikan di berbagai belahan bumi pertiwi lainnya.


Sekiranya kegelisahan ini dapat penulis sampaikan melalui tulisan ini.

Semoga ini tidak sekedar menjadi beban bagi para pendidik, khususnya bagi guru sejarah. Karena sejatinya identitas bangsa ini kelak akan berangkat dari para generasi mudanya. Seperti kata Bung Karno dulu, dengan 10 pemuda yang hatinya bergolak, maka ia dapat mengguncang dunia. Terimakasih. Itu saja.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun