Mohon tunggu...
Hendra Fokker
Hendra Fokker Mohon Tunggu... Pegiat Sosial

Buruh Kognitif yang suka jalan-jalan sambil mendongeng tentang sejarah dan budaya untuk anak-anak di jalanan dan pedalaman. Itu Saja.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Potensi Wisata Sejarah Bendungan Lama Pamarayan

19 Juli 2022   06:00 Diperbarui: 19 Juli 2022   07:28 3299
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Lanskap bendungan Pamarayan (google.map)

Ada beberapa spot eksotis yang dapat dijadikan dokumentasi yang keren. Terlebih jika akses menuju area tingkat atas bendungan dapat dibuka kembali seperti beberapa tahun yang lalu. Hal ini tentu saja harus melalui pembenahan dan pemugaran, agar akses aman untuk dilalui. Ya, karena faktor usia bendungan, maka wajar, bila beberapa lokasi saat ini ditutup.

Dokpri. Dokumentasi proyek bendungan Pamarayan
Dokpri. Dokumentasi proyek bendungan Pamarayan

Wisata sejarah sebenarnya dapat dikemas baik, apabila secara adaptif dapat diimbangi dengan konsep digital yang menarik. Terlebih jika kegiatan yang memperkenalkan budaya masyarakat setempat, juga dapat dipentaskan secara rutin di lokasi yang eksotis ini. Jadi bukan sekedar berorientasi ekonomi, melainkan juga memperkenalkan budaya tradisional, yang kini semakin tereliminasi zaman.

Sekiranya, artikel ini dapat memberikan abstraksi mengenai potensi wisata sejarah bagi para stakeholder pemerintahan Banten. Bukan tidak mungkin, bila optimalisasi objek sejarah ini dapat dikonsepsikan secara ekonomis. Agar dapat membantu masyarakat sekitar dalam pemberdayaan ekonomi kreatif yang lebih menguntungkan. Semoga bermanfaat.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun