Mohon tunggu...
Hendra Atjeh
Hendra Atjeh Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Cinta Tanpa Suara (Cerita Fiksi Berseri)

10 Desember 2017   01:06 Diperbarui: 10 Desember 2017   01:12 603
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Fiksiana. Sumber ilustrasi: PEXELS/Dzenina Lukac

Episode 1

Awal Mula : Pena dan Buku Kecil dari Haris

****

Pagi itu mentari bersinar sunguh indah pertanda bahwa sesuatu yang cerah akan dimulai mobil ambulan sedang menuju jalan sakti komplek perumahan jatisuganda yaitu sebuah komplek perumahan untuk pegawai perusahaan IndraMaju, mobil ambulan itu berhenti di depan rumah nomor 45 dan 46 tidak lama kemudian keluar dua orang ibu hamil dari masing-masing rumah mereka didampingi oleh suaminya masing-masing secepat kilat petugas ambulan menaikan dua ibu tersebut kedalam mobil dan kemudian mereka menancap gas secepat-cepatnya dengan tujuan rumah sakit  BundaLestari. 

Dalam perjalanan kedua ibu itu tidak berhenti mengerang tanda kesakitan yang dialaminya luar biasa,  sesampainya di rumah sakit BundaSinta kedua ibu tersebut langsung disambut perawat dan di bawa ke ruang bersalin, diluar ruangan para calon ayah menanti dengan khawatir dan harap cemas namun penantian mereka tidak sia-sia karena beberapa saat kemudian bunyi suara tangisan bayi namun suara itu hanya milik seorang bayi lelaki dan seorang bayi perempuan yang juga berada di ruang yang sama hanya membuka mata dengan berat namun tidak mengeluarkan suara badan nya panas dan pihak rumah sakit pun langsung membawanya ke ruang khusus bayi untuk mendapatkan pertolongan lebih lanjut.

****

Kulihat haris masih sibuk meniup balon-balon sesekali dia melempar senyum kearahku, aku sendiri hanya menanggapinya dengan hambar aku masih merasa kesal kepada nya karena dikelas tadi dia tidak membelaku ketika joni anak paling nakal dikelas kami memaksaku untuk bernyanyi didepan kelas padahal dia tau joni hanya mau mengerjaiku karena semua murid tau kalau mulutku hanya bisa bergerak tapi tidak bisa bersuara. 

Aku kesal sebenarnya bukan karena joni mengerjaiku karena kalau itu sudah menjadi kebiasaan karena joni memang selalu usil kepadaku namun yang membuatku kesal adalah sikap haris yang hanya diam ketika aku dipermalukan padahal dia adalah teman sekaligus orang terdekatku, apakah dia malu apabila membela diriku di depan banyak orang, apakah dia malu kalau semua orang tau kalau dia berteman dekat dengan diriku yang seorang Gadis Bisu. Entahlah tapi walaupun dia sering mengecewakan diriku namun setiap kulihat senyum nya hatiku terasa bahagia.

****

Namaku Sunyi Indah lestari aku adalah anak tunggal sama seperti sahabat dekatku Haris Maulana Fikri, kami sangat dekat dan memiliki banyak kesamaan,kami sama-sama lahir di Rumah Sakit Bunda Lestari selain itu orang tua kami juga berkerja di perusahaan yang sama yaitu PT Indra Maju,Rumah kami hadap-hadapan kamar kami juga sama-sama di lantai dua tidak jarang ketika malam datang dan iseng melanda kami sering memainkan senter dari kaca jendela hal ini memungkinkan karena jarak rumah kami dekat. 

Ketika pagi datang kami sama-sama berangkat ke sekolah yang sama, kalaupun ada perbedaan itu Cuma karena aku ini anak perempuan dan dia pria dan tentu satu perbedaan lagi yang kadang sering membuatku minder yaitu aku bisu, sejak lahir aku sudah tidak bisa berbicara bahkan menurut ibu tangisanpun tak sempat ku keluarkan ketika itu badanku panas dan beberapa lama kemudian dokter menyatakan bahwa diriku mempunyai kelebihan dalam artian aku tidak sama dengan yang lainnya.

Haris adalah satu-satu nya temanku dari kecil bisa dikatakan kami tumbuh besar bersama, adakala nya aku menggantungkan harapan berlebihan kepada haris contoh nya hari ini haris hanya diam saja ketika untuk yang kesekian kalinya aku dikerjai oleh joni di kelas, haris sepertinya mulai merasa malu ketika harus membelaku di depan orang banyak, aku sebenarnya kecewa kepadanya namun setiap senyum nya seakan melunturkan semua kecewa itu dan hari ini senyum itu kembali kulihat sepertinya dia melemparkan nya untuk permohonan maaf tentang kejadian tadi.

****

Hari ini adalah hari ulang tahun aku dan haris yang ke 17 tahun dan sudah menjadi kebiasaan bahwa setiap hajatan ini berlangsung kami merayakan nya bersama kue yang dibuat juga hanya satu, biasanya perayaan ini kami buat silang kalau tahun lalu dirayakan di rumah haris berarti tahun ini dirayakan di rumahku dan setiap tahun nya kami mempersiapkan kado untuk kami masing. 

Aku memberikan haris lampu tidur berbentuk bola dunia dulu haris pernah bilang kepadaku bahwa suatu saat nanti di sangat ingin keliling dunia menjelajahi semua samudra makanya kubelikan lampu tidur ini kepada haris untuk terus menyemangati mimpi-mimpinya itu, kukatakan kepada haris dengan mengerakkan tanganku bahwa kemanapun dia pergi suatu hari nanti dia harus selalu membawa lampu tidur ini suapaya dirinya selalu ingat kepadaku.

Selesai menerima hadiahku haris mengeluarkan kado dari nya aku menunggu harap cemas kira-kira apa yang akan diberikan haris kepadaku, haris menyerahkan kado kecil bebentuk segi empat dan ketika ku buka ternyata isinya sebuah pena yang dilengkapi dengan tali pengikat dan sebuah buku kecil, aku heran kenapa haris memberikan ini. 

Ternyata haris ingin aku bisa mudah berkomunikasi dengan orang lain selain haris yaitu dengan cara menuliskannya di buku itu, tentu aku kesulitan berkomunikasi selain dengan orang terdekat ku yang tentu nya sudah hafal bahasa isyarat yang kegerakkan,apalagi selain bisu aku ini sebenarnya termasuk pendiam dan jarang berkomunikasi dengan orang lain yang tidak dekat denganku mungkin yang benar-benar mengerti bahasa isyaratku hanya orang tuaku dan tentunya haris orang yang sejak kecil sudah bersamaku. 

Perasaanku bimbang ketika menerima hadiah dari haris disatu sisi aku bahagia karena haris memberikan sesuatu yang sederhana tapi tentu sangat berharga karena untuk alat komunikasiku namun di lain sisi terkadang aku merasa apakah haris ingin aku memiliki teman baru selain dirinya supaya diriku tidak selalu dekat dengan nya dan menemukan seseorang yang lain untuk menjadi teman dekat ku,apakah ini pertanda dia sudah mulai bosan berteman dengan ku dan ingin mencari teman lain selain diriku, entah kenapa aku sepertinya sangat takut kalau suatu saat haris meninggalkan diriku.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun