Mohon tunggu...
Hendra Atjeh
Hendra Atjeh Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Cinta Tanpa Suara (Cerita Fiksi Berseri)

10 Desember 2017   01:06 Diperbarui: 10 Desember 2017   01:12 603
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Fiksiana. Sumber ilustrasi: PEXELS/Dzenina Lukac

Haris adalah satu-satu nya temanku dari kecil bisa dikatakan kami tumbuh besar bersama, adakala nya aku menggantungkan harapan berlebihan kepada haris contoh nya hari ini haris hanya diam saja ketika untuk yang kesekian kalinya aku dikerjai oleh joni di kelas, haris sepertinya mulai merasa malu ketika harus membelaku di depan orang banyak, aku sebenarnya kecewa kepadanya namun setiap senyum nya seakan melunturkan semua kecewa itu dan hari ini senyum itu kembali kulihat sepertinya dia melemparkan nya untuk permohonan maaf tentang kejadian tadi.

****

Hari ini adalah hari ulang tahun aku dan haris yang ke 17 tahun dan sudah menjadi kebiasaan bahwa setiap hajatan ini berlangsung kami merayakan nya bersama kue yang dibuat juga hanya satu, biasanya perayaan ini kami buat silang kalau tahun lalu dirayakan di rumah haris berarti tahun ini dirayakan di rumahku dan setiap tahun nya kami mempersiapkan kado untuk kami masing. 

Aku memberikan haris lampu tidur berbentuk bola dunia dulu haris pernah bilang kepadaku bahwa suatu saat nanti di sangat ingin keliling dunia menjelajahi semua samudra makanya kubelikan lampu tidur ini kepada haris untuk terus menyemangati mimpi-mimpinya itu, kukatakan kepada haris dengan mengerakkan tanganku bahwa kemanapun dia pergi suatu hari nanti dia harus selalu membawa lampu tidur ini suapaya dirinya selalu ingat kepadaku.

Selesai menerima hadiahku haris mengeluarkan kado dari nya aku menunggu harap cemas kira-kira apa yang akan diberikan haris kepadaku, haris menyerahkan kado kecil bebentuk segi empat dan ketika ku buka ternyata isinya sebuah pena yang dilengkapi dengan tali pengikat dan sebuah buku kecil, aku heran kenapa haris memberikan ini. 

Ternyata haris ingin aku bisa mudah berkomunikasi dengan orang lain selain haris yaitu dengan cara menuliskannya di buku itu, tentu aku kesulitan berkomunikasi selain dengan orang terdekat ku yang tentu nya sudah hafal bahasa isyarat yang kegerakkan,apalagi selain bisu aku ini sebenarnya termasuk pendiam dan jarang berkomunikasi dengan orang lain yang tidak dekat denganku mungkin yang benar-benar mengerti bahasa isyaratku hanya orang tuaku dan tentunya haris orang yang sejak kecil sudah bersamaku. 

Perasaanku bimbang ketika menerima hadiah dari haris disatu sisi aku bahagia karena haris memberikan sesuatu yang sederhana tapi tentu sangat berharga karena untuk alat komunikasiku namun di lain sisi terkadang aku merasa apakah haris ingin aku memiliki teman baru selain dirinya supaya diriku tidak selalu dekat dengan nya dan menemukan seseorang yang lain untuk menjadi teman dekat ku,apakah ini pertanda dia sudah mulai bosan berteman dengan ku dan ingin mencari teman lain selain diriku, entah kenapa aku sepertinya sangat takut kalau suatu saat haris meninggalkan diriku.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun