Mohon tunggu...
hendra setiawan
hendra setiawan Mohon Tunggu... Freelancer - Pembelajar Kehidupan. Penyuka Keindahan (Alam dan Ciptaan).

Merekam keindahan untuk kenangan. Menuliskan harapan buat warisan. Membingkai peristiwa untuk menemukan makna. VERBA VOLANT, SCRIPTA MANENT.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Hati yang Gembira adalah Obat

9 Juli 2021   18:00 Diperbarui: 9 Juli 2021   19:35 1184
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Nah, bagaimana tidak cemas dengan kondisi seperti ini? Bagaimana kondisi psikologis tahan menghadapinya?

***

Mereka yang bisa menghadapi dengan tenang, lebih mudah untuk menjinakkan rasa cemas. Tapi bagaimana dengan --kebanyakan orang tua (lansia)- yang tak bisa menerima begitu saja dengan mudahnya.

Cara atau langkah terbaik jika tinggal bersama dengan orang seperti ini adalah tentu berusaha untuk memberikan pemahaman yang baik dan cara yang tepat. Boleh takut dan cemas. Boleh khawatir, tapi jangan sampai berlebihan. Itu sangat tidak dianjurkan.

Maka, jika kondisi lingkungan sudah seperti ini, mau tak mau selain tetap menerapkan protokol kesehatan, juga meningkatkan imun dalam tubuh. Salah satunya tetap membawa hati dalam kondisi bahagia.

Tidak saja tubuh yang memerlukan asupan makanan bergizi, istirahat cukup, serta olahraga yang memadai. Tetapi kalau pikirannya sendiri tetap dibayangi rasa cemas atau takut, ya sama saja...

***

Mengutip saran dari layanan promkes kemkes (promosi kesehatan kementerian kesehatan), cara bijak untuk mengelola kecemasan ini adalah dengan membuat hati gembira. Sebab hati gembira adalah obat.

Adapun manfaat kegembiraan terhadap kesehatan tubuh itu antara lain adalah:

1. Meredakan Respon Stres

Rasa gembira menekan energi negatif sehingga meningkatkan energi positif dalam membantu mengurangi gejala stres.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun