Warna ternyata memiliki pengaruh terhadap kesehatan jasmani dan rohani. Warna bisa memengaruhi mood, suasana hati dan pikiran. Ada hubungan erat antara warna dengan kepribadian seseorang.
Bahkan dalam dunia kesehatan, ada yang namanya terapi warna alias chromotherapy. Spektrum warna dipakai sebagai sarana untuk menyeimbangkan kesehatan tubuh serta pikiran.
Baru tahu? Sama, hehe... Padahal ini sudah ada sejak 2.000 SM alias sejak abad permulaan tahun Masehi dimulai. Â Sudah sejak lama sekali tentunya.
Setahu saya, paling sederhana dalam praktik keseharian adalah penggunaan elemen warna putih atau terang untuk mendapatkan kenyamanan dan efek dingin. Sementara warna hitam atau gelap dipergunakan untuk mendapatkan efek hangat atau panas.
Penggunaan warna dalam tradisi keagamaan, saya juga tahu. Ada warna tertentu yang memang punya makna simbolis. Umumnya adalah warna putih, merah, kuning, hijau, ungu, dan hitam. Warna-warna ini sering dipakai atau keluar pada saat ada hari besar keagamaan.
Tak usah dijelaskan lebih lanjut apa maknanya, ya. Bisa panjang. Langsung saja ke bahasan utamanya. Mengapa warna juga punya pengaruh terhadap kesehatan?
Psikologi Warna
Pada psikologi warna, setiap warna memiliki potensi yang bisa membuat seseorang merasakan emosi. Misalnya merah dianggap mewakili cinta, energi, dan gairah. Namun demikian, warna merah ini juga bisa bermacam-macam kalau lebih dikelompokkan lagi. Ada merah tua (pekat), terang atau pink (muda). Beda lagi artinya.
Warna bernuansa biru yang banyak dipakai oleh perusahaan atau bank. Warna ini mengandung makna kepercayaan. Jadi memang tidak asal memilih warna semata kalau membuat logo. Ada seni dan ilmu psikologi yang dipakai.
Warna pada dasarnya terbagi atas warna primer, sekunder, dan tersier. Warna primer terdiri dari merah, kuning, dan biru. Warna sekunder adalah campuran dari warna primer. Ada oranye/jingga (campuran merah dan kuning), hijau (campuran kuning dan biru), dan ungu/vioet/nila (campuran biru dan merah).
Sedangkan warna tersier adalah gabungan dari aneka warna baru tadi. Warna primer ditambah warna sekunder. Jadi menghasilkan kuning-oranye, merah-oranye, merah-ungu, biru-ungu, biru-hijau, dan kuning-hijau. Nah, 12 warna ini biasanya terdapat pada roda warna.
Dampak Warna bagi Kesehatan
Supaya memudahkan, diurut saja berdasarkan penggolongan warna tadi. Berikut ini adalah manfaat yang didapat dengan melihat warna tersebut. Atau sebuah ruangan atau tempat yang didominasi oleh warna itu.
A. Warna Primer.Â
1. Merah
Warna ini memancarkan panas, semangat, energi, dan kehangatan. Â Juga mencerminkan kekuatan, kegembiraan dan cinta.
Sisi negatif: pertanda marah, bahaya, nafsu. Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â
Fungsi/kegunaan: mengakibatkan hemoglobin mampu berproduksi dengan cepat yang sehingga melepaskan energi yang menyebabkan adrenalin dan suhu tubuh meningkat, lebih berenergi dan kuat, serta mencegah infeksi.
2. Kuning
Warna cerah ini mampu meningkatkan kesejahteraan fisik dan mental. Ia menunjukkan cahaya dan energi. Juga dikaitkan dengan kebahagiaan, kreativitas, kegembiraan dan kebaikan.
Selain itu, warna ini menjadi pusat untuk sistem seluruh syaraf, sehingga dapat menyegarkan syaraf yang lemah, dapat mengontrol proses pencernaan, sembelit, dan liver. Itu sebabnya warna kuning dapat meredakan perasaan dari depresi atau stres.
Sisi negatif: perlambang rasa iri dan ketidakstabilan.
Fungsi/kegunaan: membantu memperkuat pikiran, meningkatkan daya ingat, merangsang inspirasi, dan menenangkan syaraf. Â
Di samping itu, juga mampu merangsang selera makan, melancarkan peredaran darah, merangsang penglihatan, pendengaran, mendorong kecerdasan, kemampuan berargumentasi, kontrol diri sendiri, serta menjaga keseimbangan dan rasa optimis.
3. Biru
Warna ini di dunia kesehatan berkaitan dengan tenggorokan dan memiliki efek menenangkan. Ia melambangkan perdamaian, keamanan, kepercayaan, loyalitas dan intelektualitas.
Sisi negatif: menjadi perlambang depresi dan rasa takut.
Fungsi/kegunaan:Â mampu menurunkan demam, yang mengurangi penyakit yang berhubungan dengan komunikasi, serta menghentikan pendarahan. Selain itu juga untuk menurunkan tekanan darah tinggi dan menstabilkan detak jantung.
Terkait sebagai warna penenang, ia dapat menghilangkan hati yang berdebar-debar serta peradangan. Juga dapat mengobati insomnia atau sulit tidur.
B. Warna Sekunder
4. Oranye/jingga
Warna ini menyenangkan serta menyimbolkan kebebasan. Melambangkan energi juga kebijaksanaan.
Oranye juga berkaitan dengan kepercayaan diri, kesuksesan, sosialisasi dan keberanian.
Sisi negatif: warna ramah ini dapat dikaitkan dengan sesuatu yang sudah usang.
Fungsi/kegunaan:Â mampu mengurangi emosi negatif, meningkatkan kreativitas, serta kesejahteraan mental. Â
5. Hijau
Warna ini sangat berkaitan dengan alam, memberikan pengaruh keseimbangan. Ia juga  memiliki efek menyembuhkan, menciptakan kesegaran dan pertumbuhan.
Sisi negatif: penanda cinta uang atau materi, iri hati dan rasa bersalah.
Fungsi/kegunaan: mampu memperkuat jantung, paru-paru, dan sistem pernapasan. Selain itu, dengan melihat warna hijau juga membantu menenangkan syaraf, mencegah serangan panik, dan membantu memperbaharui sel dan jaringan.
6. Ungu/violet/nila
Warna ini sering dikaitkan dengan kesehatan mental dan spiritual, yakni meditasi dan ketenangan. Juga berhubungan dengan kesehatan mata dan telinga.
Ungu dikaitkan dengan ambisi dan keinginan, keagungan, pengabdian dan barang-barang mewah.
Sisi negatif: perlambang kemurungan, fantasi dan misteri.
Fungsi/kegunaan: sebagai "filter" alami yang mampu menenangkan serta membius di saat yang bersamaan. Â
C. Warna Netral
7. Putih
Warna ini mencerminkan kesucian, ketulusan, dan kebahagiaan yang murni. Juga  melambangkan kesempurnaan, kemurnian dan keutuhan. Demikian juga dengan ketidakbersalahan, kebersihan, kesegaran.
Sisi negatif: perlambang kebekuan (hati).
Fungsi/kegunaan: memberi rasa damai, nyaman, dan bersih.
8. Hitam
Warna ini berkaitan dengan formalitas, keamanan dan kelas eksekutif.
Sisi negatif: menunjukkan kesan adanya kedukaan atau kesedihan, serta ketakutan.
Fungsi/kegunaan: bisa menekan nafsu makan.
Begitulah kira-kira paparan hasil studi kesehatan dan efek psikologi dari warna-warna yang ada. Tetapi pengaruh warna pada individu tertentu juga bisa karena banyak faktor. Misalnya perbedaan jenis kelamin, selera yang dipengaruhi oleh DNA, sejarah, budaya dan lingkungan.
29 Mei 2021
Hendra Setiawan
Â
*) Naskah ini disusun ulang dari ragam bacaan:  INTISARI 1,  INTISARI 2,  LIPUTAN6,  EDUPAINT,  KOMPAS,  dan  SUARA
**) Artikel kesehatan lain: Â Bunga sebagai Terapi Raga dan Kesehatan Jiwa
Â
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI