Mohon tunggu...
hendra setiawan
hendra setiawan Mohon Tunggu... Freelancer - Pembelajar Kehidupan. Penyuka Keindahan (Alam dan Ciptaan).

Merekam keindahan untuk kenangan. Menuliskan harapan buat warisan. Membingkai peristiwa untuk menemukan makna. VERBA VOLANT, SCRIPTA MANENT.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Tanjakan dan Turunan

18 April 2021   17:00 Diperbarui: 18 April 2021   17:35 229
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kehidupan ini lagaknya seperti orang mengayuh sepeda
Jalanan yang ditempuh
Dari satu titik ke titik lain
Melewati banyak variasi

Ada jalan lurus tanpa banyak hambatan
Jalanan terasa mulus beraspal
Atau jalanan penuh tanah kerikil bergelombang


Ada jalan yang penuh dengan kelak kelok
Risiko dan bahaya menantang
Butuh kewaspadaan tinggi

Ada kalanya juga suatu saat menghadapi tanjakan dan turunan
Jangan bergirang dulu dengan adanya turunan
Kabar baiknya cuma sesaat
Justru bergembiralah ketika menghadapi tanjakan yang terlihat di depan mata
Karena sesudah itu, kita pasti akan menemukan turunan

Tanjakan mengajarkan supaya kita kuat
Tak cepat berputus asa
Walaupun terlihat berat


Tangan mencengkeram erat
Kaki pegal mengayuh pedal
Namun ketika sudah ada di puncak
Segala rasa letih lesu akan segera tergantikan
Senyum mengembang atau tawa bahagia lepas mengambang

Nun di atas puncak jalan itu
Kita bisa melihat kembali jalan yang telah terlewati
Juga perjalanan panjang selanjutnya
Untuk sampai pada garis akhirnya nanti

18 April 2021

Hendra Setiawan

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun