Mohon tunggu...
hendra setiawan
hendra setiawan Mohon Tunggu... Freelancer - Pembelajar Kehidupan. Penyuka Keindahan (Alam dan Ciptaan).

Merekam keindahan untuk kenangan. Menuliskan harapan buat warisan. Membingkai peristiwa untuk menemukan makna. VERBA VOLANT, SCRIPTA MANENT.

Selanjutnya

Tutup

Hobby Artikel Utama

April Mop dan Bahagianya Memanen di Kebun Sendiri

1 April 2020   18:31 Diperbarui: 2 April 2020   00:00 478
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sekali lagi, ini hanya untuk berbagi cerita bahagia, yang semoga bisa menjadi inspirasi. Tidak perlu berkecil hati untuk ikutan program go green dengan alasan macam-macam. Kalau awalnya tidak berhasil, wajar. Pemula. Tentu selanjutnya akan lebih gampang, Seperti pepatah, pengalaman adalah guru terbaik. Prinsipnya adalah mau mencoba.

Foto: dok. pribadi
Foto: dok. pribadi
Hasil panen dalam video ini, kecuali tanaman keras yang memang sudah ada terlebih dulu, adalah hasil budidaya di lahan terbatas. Tidak mempergunakan cara modern seperti hidroponik atau kebun vertikal. Masih manual dan tradisional. Menggunakan media tanah biasa, dengan jumlah yang terbatas. Tentu, tetap bantuan campuran pupuk hasil pengomposkan sendiri dan beli.

Kalau dengan hal yang paling umum saja, bisa menghasilkan kuantitas yang baik. Tentu perlakuan yang lebih baik, bisa mendapatkan kualitas yang juga lebih baik. Begitu semestinya...

Foto: dok. pribadi
Foto: dok. pribadi
Lumayan dan menyenangkan bukan melihat hasilnya? Itu baru foto, lho... belum aslinya, hehe...

Hasil kebun ini bisa dimasak sendiri, tidak perlu lagi ke pasar. Ada lombok kecil dan pare pada foto sebelah kiri. Di sebelah kanan ada cabe hijau, daun ketela dan buah srikaya. Yang tak nampak di foto adalah daun bawang merah. Hmm... Tinggal mengolah dan memasaknya saja....

Cabai hijau hasilnya memang tidak sebanyak lombok kecil dalam perbandingan jumlah. Kalau pare, ini buahnya tumbuh dengan cepat. Tanpa disadari, foto itu jadi semacam April Mop, haha... tetiba saja sudah besar, menggantung tepat di jalam keluar masuk rumah lagi,... 

Bertanam ketela, siap-siap dengan rambatannya. Ia bisa melebar, meninggi, menggantung. Menjalar ke mana ia mau. Daunnya bisa diambil untuk campuran sayur, atau cukup disambal. Ahh.... bikin lapar, ya.... 

Foto: dok. pribadi
Foto: dok. pribadi
Menyenangkan, membuat segar di mata. Hati jadi gembira. Obat paling pas penghilang suntuk dan stres, hehe... 

Pada foto sebelah kiri adalah lombok kecil. Masih belum masak, berwarna kuning. Buat lalapan, cocok. Apalagi penyuka pedas. Sementara di sebelah kanan, ada tanama okra. Buat disayur juga.

Latar belakang dari tanaman utama adalah rosela. Bunga atau buah merahnya bisa diseduh seperti membuat teh. Bisa hangat atau dingin. Terserah yang membuat, sukanya yang mana. Soal khasiat yang satu ini, silakan gogling sendiri ya...

Jangan salah, lombok dan okra ini cuma ditanam di media bekas wadah beras 5 kg. Sementara, rosela yang berbuah lebat ini justru tumbuh dengan suburnya di media tanah terbuka yang ketebalannya sekitar 10 cm saja. Lebarnya tak sampai 1 meter persegi, cuma dibatasi bata merah. Biar tak tergerus dan hanyut terbawa siraman air biasa atau hujan. Tanaman ini berkembang sendiri dari buah yang sudah mengering dan belum sempat diambil. Artinya, bukan sengaja ditanam seperti induknya, tapi tumbuh liar dan alami.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun