Mohon tunggu...
hendra setiawan
hendra setiawan Mohon Tunggu... Freelancer - Pembelajar Kehidupan. Penyuka Keindahan (Alam dan Ciptaan).

Merekam keindahan untuk kenangan. Menuliskan harapan buat warisan. Membingkai peristiwa untuk menemukan makna. VERBA VOLANT, SCRIPTA MANENT.

Selanjutnya

Tutup

Hobby Artikel Utama

April Mop dan Bahagianya Memanen di Kebun Sendiri

1 April 2020   18:31 Diperbarui: 2 April 2020   00:00 478
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Melanjutkan tulisan Cerdik Menanam, Puas Memanen (Urban Farming di Lahan Sempit), tak ada salahnya untuk berbagi cerita, berbagi kebahagiaan, dan berbagi inspirasi. Terkhusus di April Mop yang ini, jelas bukan hoaks ya.... :)

Mendukung program #DiRumahAja, bisa jadi lama-kelamaan juga bosan. Menghindari hal itu, yang biasanya demen jalan-jalan, memotret aktivitas luar ruang, juga menjadi terbatas ruang geraknya. Taman kota juga ditutup sementara. Terus mau apa?

Mungkin ini sudah takdir. Tapi takdir yang baik, hehe... Peralihan musim (pancaroba) tahun ini sepertinya menjadi hari-hari yang menyenangkan. Beberapa tanaman yang tumbuh mekar, saat ini menampakkan hasilnya. Buahnya cukup lebat, menyenangkan tentunya.

Sekalianlah, jadi ajang untuk melatih kesabaran dengan mencatat pertumbuhan dan perkembangan tanaman-tanaman tersebut melalui data foto. Sementara, video menjadi objek pembelajaran baru.

Tantangan awal ternyata cukup susah. Hewan bergerak: kupu-kupu. Ya, bersyukur, tanamannya bisa mengundang hewan ini. Tak perlu jauh-jauh pergi. Cukup #StayAtHome.

Kepengin juga sebetulnya mendapatkan foto jelita dari hewan yang membantu penyerbukan tanaman ini. Namun area terbangnya tidak tertangkap layar kamera, jadi ya di-video-kan saja.

Beberapa jenis warna hewan ini sempat mengitari tanaman. Ada yang dominan berwarna biru-ungu dan kuning-hitam. Namun si Biru gerak cepatnya cukup gesit dan jarang hinggap, maka yang bisa terekam adalah si Kuning.

Berikut ini videonya:

Panen di Kala Krisis
Punya lahan luas dan jika memang itu petani yang berkutat pada tanaman, yang memang habitatnya begitu, ya no problemo. Tetapi tinggal di kota yang punya lahan terbatas, tapi penginnya tetap bisa berkebun, tentu harus bisa menyiasati dengan baik.

Ya... bersyukur pada akhirnya. Dengan kondisi "darurat" begini, kok boleh menikmati hasil tanaman yang berlimpah. Meskipun cukup untuk konsumsi sendiri, atau sekadar berbagi rezeki. Tidak kurang, dan justru sedikit berhemat.

Tulisan ini bukan tutorial bagaimana cara membuat, cara menanam, cara mimilih bibit, cara menanan, cara merawat tanaman, dan cara-cara lainnya. Banyak situs yang sudah membahasnya secara panjang lebar. Tidak mungkin jika itu harus diringkas kembali dalam tulisan serba ringkas ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun