Mohon tunggu...
Hendi Setiawan
Hendi Setiawan Mohon Tunggu... Penulis - Kompasianer

Senior citizen. Pengalaman kerja di bidang transmigrasi, HPH, modal ventura, logistik, sistem manajemen kualitas, TQC, AMS, sistem manajemen lingkungan dan K3, general affair, procurement, security. Beruntung pernah mengunjungi sebagian besar provinsi di Indonesia dan beberapa negara asing. Gemar membaca dan menulis. Menyukai sepakbola dan bulutangkis. Masih menjalin silaturahmi dengan teman2 sekolah masa SD sampai Perguruan Tinggi.

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Pilihan

Kenapa Pertandingan Ketiga Babak Penyisihan Grup Dilakukan pada Waktu Bersamaan?

28 Juni 2014   21:01 Diperbarui: 18 Juni 2015   08:23 102
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Olahraga. Sumber ilustrasi: FREEPIK

Pertandingan ketiga babak penyisihan grup Piala Dunia Sepakbola -yang dihuni empat negara- selalu dilakukan pada waktu bersamaan.  Tentu ada sejarahnya, ada sebab musababnya.  Gara-garanya pada Piala Dunia 1982 di Spanyol, Jerman Barat yang membutuhkan kemenangan dan Austria yang 'boleh' kalah tak lebih dari 1 - 0, ternyata skenario licik itu dilakukan dua negara serumpun agar keduanya lolos ke babak kedua, sekaligus menyingkirkan Aljajair karena kalah selisih gol dari dua negara berbahasa Jerman tersebut.

Begini kisahnya,  Grup 2 babak penyisihan saat itu dihuni oleh Jerman Barat, Austria, Aljajair dan Cile. Hasil pertandingannya sbb:


  • Aljajair telah lebih dahulu menyelesaikan 3 pertandingan dengan hasil Aljajair - Jerman Barat (2-1), Aljajair Chile (3-2) dan Aljajair - Austria (0-2).
  • Chile juga telah menyelesaikan 3 pertandingan dengan hasil Chile - Austria (0-1), Chile - Jerman Barat (1-4) dan Chile - Aljajair (2-3).
  • Jerman Barat dan Austria mendapat jadwal bermain terakhir di Grup 2. Saat itu Jerman Barat posisinya menang1x dan kalah 1x dengan selisih gol 2, sedangkan Austria posisinya menang 2x dengan selisih gol 3.


Klasemen sementara tersebut ternyata menguntungkan Jerman Barat dan Austria, dua negara serumpun, untuk bersekongkol menyingkirkan Aljajair. Jika pertandingan Jerman Barat vs Austria berakhir seri atau Austria menang, maka Austria menjadi juara grup dan Aljajair juara kedua Grup. Jika Austria dikalahkan Jerman Barat 2 - 0, maka Austria tersingkir, yang maju ke babak kedua adalah Jerman Barat dan Aljajair.

Akhirnya permaianan sepakbola gajah bernar-benar terjadi, Jerman Barat menang 1 - 0 atas Austria, kedua negara serumpun maju ke babak kedua menyingkirkan Aljajair dengan cara tidak sportif.

Akibat skandal sepakbola gajah 32 tahun silam itulah pada babak penyisihan Piala Dunia selanjutnya pertandingan ketiga babak penyisihan grup antar empat kesebelasan anggota grup dilakukan pada waktu yang bersamaan, untuk menghindari permainan pat gulipat. Apakah kekalahan Amerika Serikat 1 - 0 dari Jerman pada pertandingan ketiga Grup G Pila Dunia 2014  hasil rekayasa untuk menyingkirkan Portugal? Kalau melihat pertandingan babak pertama yang kurang serius menurut pengamatan saya bisa jadi semula ada upaya merekayasa pertandingan. Hanya saja setelah tahu di lapangan 'sebelah' yang unggul Portugal, maka pertandingan menjadi serius, karena Portugal yang defisit gol minus 4 harus menang besar minimal selisih gol 4 atau 5 atas Ghana bila ingin lolos dari penyisihan grup. Seandainya yang unggul di lapangan sebelah itu Ghana mungkin skor Jerman vs Amerika Serikat akan berakhir damai 0 - 0.

Kini Aljajair untuk pertama kali lolos dari babak penyisihan grup Piala Dunia FIFA, prestasi yang seharusnya diraih negara Afrika Utara ini 32 tahun silam. Kebetulan lawan di babak knock out untuk merebut salah satu tempat perempat final adalah Jerman, jika dulu Austria dan Jerman Barat (yang saat itu masih terpisah dengan Jerman Timur) yang menggagalkan Aljajair, mungkinkah sekarang Aljajair mampu menyingkirkan Jerman?

Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun